MUNTOK, BERITABANGKA.COM – Setelah mantan Bupati Parhan Ali tutup usia, Bupati Bangka Barat saat ini Markus dalam beberapa bulan terakhir memimpin sendirian sejak dirinya dilantik pada 26 Maret 2019.

Hal ini banyak mendapat sorotan dari berbagai kalangan di Bangka Barat. Salah satunya politisi Partai Nasdem yang menjabat sebagai Sekretaris, Riandi. Ia menilai kekosongan kursi Wakil Bupati Bangka Barat yang belum terisi akan berdampak pada daerah.

“Posisi wakil Bupati ini, untuk Nasdem sendiri bukan partai pengusung pada saat pilkada kemarin. Hanya saja ketika kita berpikir untuk kepentingan daerah, melihat kekosongan Wakil Bupati, ini adalah salah satu bentuk kerugian bagi daerah,” tutur Riandi, Minggu (29/12/2019).

Dilanjutkannya, hal ini akan tentu menghambat kinerja pemerintah daerah terutama dalam mewujudkan visi misi yang dikenal dengan Slogan Bangka Barat Hebat 2021.

“Saya rasa dengan kondisi yang seperti saat ini kita hanya berada pada batas mimpi untuk mewujudkan Bangka Barat hebat.

Kalau sendirian (Markus) mampu, tapi akan lebih berat tugas beliau sebagai Bupati, menahkodai pemda Bangka Barat ini, menyukseskan visi misinya yang disampaikan pada saat kampanye 2015 lalu.

Itu hanya akan menjadi sebuah mimpi untuk menjadikan Bangka Barat hebat. Keberhasilan apa yang bisa kita lihat, yang bisa kita rasakan sekarang ini terutama dalam hal pelayanan publik,” tambah Riandi.

Riandi mengatakan harusnya sejak awal ketiga parpol pengusung yakni Partai Hanura, PAN dan PDIP lebih memperhatikan kekosongan kursi Wakil Bupati Bangka Barat saat ini.

“Sejak awal tiga partai pengusung harus Berpikir legowo, berpikir lebih kepada kepentingan-kepentingan daerah kita. Dengan kondisi kekosongan seperti ini berbicara Bangka Barat Hebat hanya akan sebatas mimpi,” tandasnya.