Enam Anak Vespa Diamankan Satpol PP Karena Resahkan Masyarakat
Enam Anak Vespa Diamankan Satpol PP Karena Resahkan Masyarakat
Satpol PP Kabupaten Bangka Barat (Babar) mengamankan enam orang remaja yang mengaku anak Vespa, karena dianggap meresahkan masyarakat, Kamis (12/3/20) siang.
Ke-enam pemuda ini ditangkap berawal dari dua orang yang kedapatan meminta uang di SPBU kampung Jawa Muntok, setelah diselidiki ternyata masih ada beberapa orang lagi yang mangkal di Pantai Tanjung Kalian.
Keenam pemuda tersebut yakni
Restu Sanyoto ( 26 ) asal Jalan Pemuda Tanjung Pandan, Belitung, Gandi Pratama ( 25 ) asal Kediri Jawa Timur, Wahyu Arisandi ( 17 ) asal Palembang, Habib Alhakim ( 16 ) asal Palembang, Nolik ( 27 ) asal Jombang Jawa Timur dan Tedy ( 19 ) asal Kertapati Palembang.
Menurut pengakuan Habib Alhakim, mereka merupakan anak Vespa atau
Scooterist independen yang tidak bergabung di club Vespa manapun. Mereka terpaksa meminta uang karena kehabisan ongkos untuk menyeberang ke Palembang dengan Kapal Ferry.
“Saya kehabisan ongkos juga. Soalnya motor yang dibawa untuk minta – minta rusak – rusakan juga kan, habis beli spare partnya aja, saya nggak mau nyusahin orang tua. Kalau saya kehabisan ongkos, nelpon orang tua, orang tua saya susah dan kalau minta transfer nambah susah lagi,” katanya di Kantor Sat Pol PP Bangka Barat.
Namun berbeda dengan Restu Sanyoto, ia mengatakan dirinya tidak satu kelompok dengan rombongan Habib Alhakim, karena baru bertemu mereka di Pelabuhan Tanjung Kalian.
“Beda tongkrongan beda perjalanan juga. Ketemu di Pantai Tanjung Kalian, di Pelabuhan. Semalam kan sempet ketemu, ngobrol juga sebentar, habis itu saya tidur di musholla, sholat, habis itu nggak nongkrong bareng,” jelas Restu.
Dia mengungkapkan, saat melihat anggota Pol PP di Tanjung Kalian, dirinya bermaksud meminta bantuan karena dirinya kehilangan KTP.
“Saya lihat ada Pol PP, ah minta bantuan ah, karena posisinya saya nggak kriminal nggak apa cuman kehilangan identitas dan kalau kelaparan saya paling minta sama rumah makan, cuman kayak gitu dan nggak ngumpulin uang untuk beli yang aneh – aneh, paling cuman buat ongkos doang,” ujarnya.
Disamping itu, Kabid Penegakan Produk Hukum Daerah Kabupaten Bangka Barat Des Kurniawan, menyampaikan pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial, rencananya mereka akan dipulangkan melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bangka Barat.
Terpisah Kabid Perlindungan Pemberdayaan Masyarakat dan Perlindungan Fakir Miskin, Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Bangka Barat, Syaiful Fahmi mengatakan, pihaknya akan membantu menyeberangkan keenam pemuda tersebut ke Palembang.
Pihaknya kata Syaiful akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial Pemprov Sumatera Selatan, karena bila harus memulangkan dua orang yang berasal dari Jawa Timur, Dinsos Bangka Barat tidak sanggup.
“Pemulangannya memang ke kita, tapi kita nggak sanggup kalau memulangkan mereka sampai ke Jawa Timur, kita hanya menyerahkan mereka ke Dinas Sosial Provinsi Sumsel, estafet aja. Karena dia mau nyebrang kan, kita bantu sampai mereka menyeberang ke Palembang. Silahkan nanti di Dinsos Palembang,” jelasnya.
Tinggalkan Balasan