Ditengah pandemi Covid-19 yang melanda hampir ke seluruhan nusantara, petani padi sawah di Negeri Laskar Pelangi khususnya Gapoktan Mufakat Desa Danau Nujau Kecamatan Gantung Kabupaten Belitung Timur (Beltim) tetap semangat memanen hasil padi untuk kebutuhan pangan masyarakat. Aktivitas panen padi tersebut tentunya tetap mengedepankan protokol pencegahan dan pengendalian Covid-19.

Bahkan sebagian besar petani langsung melakukan olah tanam kembali untuk mempersiapkan musim tanam berikutnya. Hal ini dapat dilakukan berkat penerapan mekanisasi pertanian mulai dari olah tanah hingga panen.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian RI, Fadjry Jufry, menekankan bahwa pertanian tidak boleh berhenti di tengah pandemi Covid-19. Ketersediaan kebutuhan pangan warga bangsa merupakan tugas mulia dan perlu didukung dan dikawal melalui inovasi teknologi dengan tetap waspada dan melakukan tata laksana protokol Covid-19.

“Salah satu Gapoktan yang sedang melaksanakan panen saat ini adalah Gapoktan Mufakat dengan luas lahan sekitar 270 ha dimana 81 ha lahan telah dipanen. Lahan tersebut merupakan cetak sawah tahun 2015, saat ini telah mampu melaksanakan tanam dua kali dalam setahun,” tutur Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bangka Belitung, Suharyanto, melalui keterangan tertulis, Jumat (10/4) malam.

Dikatakannya, melalui pendampingan penyuluh pertanian dan pendamping peneliti BPTP Babel yang ada di Pulau Belitung, implementasi teknologi sudah mulai diadopsi antara lain mekanisasi pertanian penggunaan traktor, transplanter dengan sistem tanam jarwo 4 :1, pemupukan spesifik lokasi, serta pemanenan pun telah menggunakan combine harvester.