2 dari 2 halaman

Sementara, Kepala Dinas Pangan Kabupaten Bangka Tengah, Edhi Romdoni, mengungkapkan bahwa saat ini luas lahan pangan dan hortikultura berkelanjutan di Bangka Tengah mencapai 599,88 ha dengan luas lahan cadangan pangan pertanian berkelanjutan seluas 91,25 ha sebagai mmana telah ditetapkan oleh Perda Kabupaten Bangka Tengah No 5 Tahun 2019.

“Salah satu lokasinya ada di Desa Namang seluas 53 ha. Mendengar Desa Namang, identik dengan madu dan jamur Pelawan yang memiliki nilai ekonomis, namun juga menyimpan potensi sebagai sentra produksi beras merah, yang telah menjadi icon desa Namang,” papar Edhi.

Dilanjutkan Edhi, saat ini para petani sedang memanen beras merah dengan menggunakan VUB Balitbangtan Inpari 24 yang produktivitasnya mencapai 10,88 t/ha GKP.

 

Edi juga menambahkan bahwa, beras merah Inpari 24, selain produktivitasnya tinggi juga memiliki tekstur pulen sehingga lebih disukai masyarakat di Babel. Bahkan saat ini para petani telah menerapkan pertanaman dua kali setahun /IP 200. Tentunya ini juga berkat pendampingan PPL dan juga BPTP Babel di lapangan yang telah lama terjalin baik.

Koordinator BPP Namang, Ari Kurniawan, saat dihubungi juga mengatakan bahwa pihaknya beserta jajaran PPL akan tetap terus mensupport dan mendampingi petani di lapangan guna menjaga produksi pangan di wilayahnya. Bahkan pihaknya juga tetap mensosialisasikan pencegahan Covid-19 kepada petani saat di lapangan dan tentunya dengan tetap menjaga kewaspadaaan.

Mudir, salah seorang dari anggota Gapoktan Namang Sebelukar yang beranggotakan 500 petani, saat ditemui menyatakan sangat puas dengan hasil panen yang dicapai saat ini yang mampu mencapai hampir 11 t/ha GKP dari varietas Inpari 24 beras merah. Ia bahkan telah siap kembali mengolah lahannya untuk tanam kembali pada musim berikutnya.