Walikota Pangkalpinang, Maulan Aklil (Molen) sempat kesal dan kecewa atas ulah salah satu dokter yang bertugas di Puskesmas Air Itam.

Pasalnya, dokter tersebut menyampaikan pemberitaan tidak benar tentang dirinya terkait dalam hal masalah penanganan virus Corona atau Covid-19 di Kota Pangkalpinang.

“Dia (dr Bobby) menyampaikan pemberitaan kepada IDI Pusat bahkan ke Wakil Gubernur bahwa seorang Walikota telah mengancam dokter apabila tidak bisa melaksanakan tugas sebagai seorang dokter dalam menangani pasien Covid-19 akan di pecat,” kata Molen, (26/04/20).

Selain itu kata Molen, dia (dr Bobby) juga menuliskan bahwa Walikota Pangkalpinang rela tim medis meninggal dunia asalkan pasien Covid-19 sembuh.

“Itu semua yang dikatakan dr Bobby terhadap saya semua hoax, “ungkap Molen.

Dan dalam kesempatan ini kata Molen pihaknya mengadakan rapat bersama dengan IDI Wilayah Pangkalpinang maupun bersama dokter-dokter untuk mengklarifikasikan pemberitaan ini.

“Hari ini kita kita adakan rapat dan yang bersangkutan (dr Bobby) juga turut hadir untuk menyelesaikan permasalahan ini,” ujar Molen.

Hari ini juga dr Bobby telah menyatakan permintaan kepada pihak Pemkot Pangkalpinang bahwa apa yang disampaikannya itu adalah tidak benar.

“Semua yang dikatakannya itu keliru dan tidak sesuai dengan data dan fakta yang ada. Maka dari itu dia pada kesempatan ini secara langsung meminta maaf atas kesalahannya,” sebut molen.

Sementara itu dr Bobby mengungkapkan, dirinya menyesalkan atas apa yang dirinya tulis dan kirim ke Wakil Gubernur Babel maupun IDI pusat. Semuanya tidak benar dan dirinya hanya mendengar sepihak.

“Saya sampaikan permohonan maaf kepada Walikota Pangkalpinang, Kepala Dinas kesehatan dan Direktur RSUD Depati Hamzah kota Pangkalpinang. Apa yang saya tulis itu merupakan kekhilafan dirinya,” jelasnya.

Ia juga menyadari bahwa sebagian seorang dokter dan juga ASN dilingkungan Pemerintah kota Pangkalpinang harus taat dan patuh kepada aturan yang berlaku di tengah kerja keras Walikota Pangkalpinang untuk memutuskan mata rantai penyebaran virus Corona di Ibukota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

“Sekali lagi saya menyesal atas apa yang saya lakukan tanpa mencari informasi yang jelas terlebih dulu. Saya harap untuk Pemkot Pangkalpinang bisa memaafkan apa yang sudah saya lakukan,” pintanya.