Potensi dan Peluang Agribisnis Kopi di Babel: GAP dan GHP Harus Sejalan
Mengulas komoditas yang satu ini seakan tak pernah habis untuk diperbicangkan, terlebih sambil menikmatinya. Kopi bagi masyarakat Bangka Belitung (Babel) sudah merupakan budaya yang mengakar sejak jaman dahulu.
Bangka Belitung terkenal sangat piawai dengan baristanya dalam meracik berbagai formulasi kopi. Berbagai outlet kopi menjamur seakan tak bisa dibendung mulai dari warung atau kedai kopi hingga cafe-cafe kopi modern, yang saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup khususnya kaum milenial.
Seperti halnya beberapa kedai kopi legendaris yang terdapat di Bangka Belitung seperti Tung Tau, Kopi Tiam, Ake, Kong Djie, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Namun sayang sekali biji kopi untuk menghasilkan itu semua masih harus didatangkan dari luar Bangka Belitung. Lampung, Sumatera Selatan, dan beberapa daerah penghasil kopi di Nusantara masih mendominasi sebagai pensuplai utama biji kopi sebagai bahan racikan.
Tentunya memang setiap wilayah memiliki keunggulan spesifik yang mengacu pada indikasi geografisnya, yang membedakan cita rasa dan kualitas dari masing-masing wilayah.
Bangka Belitung sesungguhnya juga memiliki potensi sebagai penghasil biji kopi, selain lada yang sejak lama menjadi komoditas unggulan. Saat ini luas lahan kopi di Bangka Belitung mencapai 53 ha dengan provitas 0.56 t/ha/tahun.
Tinggalkan Balasan