Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) masih akan berlanjut pada tahun depan.

Hal itu ia ungkapkan saat menjadi salah satu panelis dalam acara “Governors’ Seminar: Developing Asia Beyond the Pandemic” yang merupakan rangkaian dari Pertemuan Tahunan Asian Development Bank (ADB) yang ke-53, secara virtual pada Jumat (18/09).

“Tahun depan baru kita bahas sekarang dengan parlemen. Kebijakan defisit akan berkurang dari defisit pada tahun 2020. Ini artinya kita memberi isyarat bahwa kita akan terus mendukung pemulihan (ekonomi) ini. Karena masih sangat awal, tetapi kita akan mulai mengkonsolidasikan fiskal kita dengan menunjukkan defisit yang akan lebih rendah.

Ini untuk memastikan bahwa kita dapat menyeimbangkan antara kebutuhan untuk melanjutkan dukungan pada kesehatan dan pemulihan ekonomi, tetapi pada saat yang sama harus memastikan bahwa (kebijakan) fiskal akan berkelanjutan dalam jangka menengah dan panjang,” urai Menkeu.

Menurut Menkeu, area kebijakan yang paling penting masih pada aspek kesehatan. Alokasi belanja kesehatan untuk mendukung penanganan Covid-19 diprediksi masih akan sangat tinggi. Hal itu termasuk pada alokasi belanja untuk penyediaan vaksin di tahun depan.