PANGKALPINANG — Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin memimpin penggeledahan dan pemeriksaan 200 ton pasir Zirkon siap ekspor milik PT Cinta Alam Lestari (CAL) di Pelabuhan Pangkalbalam Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Minggu 4 Maret 2021.

Sebanyak 8 kontainer pasir Zirkon siap ekspor tersebut dibongkar paksa pihak Kementerian ESDM. Rencana ekspor ke China ini mendapat sorotan atas dugaan pelanggaran.

Direktur Jenderal (Dirjen) Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin mengatakan pihaknya belum mengetahui apakah sampel zircon PT CAL yang sudah diambil pihaknya sudah sesuai atau belum.

Menurutnya, pemeriksaan sampel zircon yang diambil harus melalui pemeriksaan di laboratorium. Estimasi waktu yang dibutuhkan paling tidak dua minggu.


Selain itu, Ridwan juga akan menanyakan kepada pihak Sucofindo yang telah menerbitkan Laporan Surveyor (LS) yang menetapkan bahwa barang yang diverifikasi sudah sesuai.

“Nanti kita tanyakan Sucofindo kenapa keluarkan (LS) ini. Kalau bukan barang yang sesuai dengan kenyataannya harus diatur dengan cara lain,” katanya, Minggu (4/4/2021).

Sebelumnya, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung sempat berkirim Surat Resmi kepada Kepala Kantor Pengawasan Pelayanan Bea dan Cukai Pangkalpinang agar tidak melakukan izin ekspor. Surat bernomor 0215 dan bersifat penting ini ditandatangani Gubernur Erzaldi Rosman pada Sabtu 3 April 2021.

Sumber foto: Herman Saleh.

 

Larangan izin ekspor oleh Gubernur dalam hal ini adalah komoditi pasir Zirkon dengan eksportir PT Cinta Alam Lestari, kapal pengangkut Trans Jaya, dengan netto 200 TNE. Diduga ada kandungan mineral lain yang belum sesuai standar ekspor dan perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh Tim Dinas ESDM Provinsi Babel dan Kementerian ESDM.

IMG 20210404 WA0010
Surat Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman yang ditujukan kepada Bea dan Cukai Pangkalpinang untuk tidak melakukan izin ekspor pasir Zirkon milik PT CAL.

 

Sementara itu, hingga berita ini tayang masih terus diupayakan konfirmasi dan klarifikasi dengan pihak PT Cinta Alam Lestari guna keberimbangan produk pemberitaan.

Berdasarkan informasi yang beredar luas di sejumlah media, pasir Zirkon milik PT Cinta Alam Lestari ini diduga masih terdapat kandungan radioaktif yang tergolong tinggi. Diduga kuat bahwa pasir Zirkon ini terdapat campuran mineral lain berupa Monazite dan Ilmenite.