BERITA BANGKA.COM, MUNTOK–

Akibat Pandemi COVID-19, sekitar satu tahun tidak melakukan belajar mengajar tatap muka. Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) IV Bangka Barat (Babar) bersama dengan seluruh Kepala Sekolah Jenjang Menengah Atas di wilayahnya menginisiasi kegiatan penguatan pembinaan, kedisiplinan, secara serentak di Muntok. Selasa (26/10/2021).

IMG 20211026 WA0014

Kepala Cabdindik IV, Sudarni mengatakan, kegiatan belajar yang belum cukup Optimal dilaksanakan siswa selama ini. Terutama, untuk pembelajaran yang mempunyai tujuan penanaman nilai-nilai dan softskill tertentu.

“Kalau materi pelajaran bisa diambil dari berbagai sumber, keterampilan juga bisa dilihat dari permodelan. Tetapi jika sikap, ini kemudian kita yang agak kewalahan, nilai-nilai itu” kata Sudarni, (26/10).

Untuk kegiatan penguatan pembinaan kesiswaan, dikatakan oleh Sudarni, yang dilaksanakan di gedung serbaguna Camat Muntok hari ini merupakan pertemuan terakhir setelah dua kali dilakukan di kecamatan berbeda.

“Alhamdulillah,sebelumnya terdapat dua kecamatan yaitu, tempilang dan kelapa dipusatkan di kecamatan kelapa, kemudian jebus dan Parit tiga dipusatkan di kecamatan Parit tiga, dan untuk hari ini terakhir untuk Muntok dan Simpang Tritip kita pusatkan di gedung serba guna kecamatan Muntok,” tambahnya.

“Peserta kegiatan ini adalah SMA, SMK,dan MA se-Kabupaten Bangka Barat dalam bentuk perwakilan dan sudah hadir semua dan di absen untuk kelasnya bebas,” jelasnya.

“narasumber yang luar biasa yaitu dari kejaksaan Negeri, terkait dengan aturan-aturan hukum yang yang melingkupi dunia mereka namun mereka tidak mengetahui,” tegasnya.

“Kemudian, untuk narasumber sumber kedua, dari Pengadilan Agama, terkait dengan pergaulan para siswa-siswi diluar sana seperti apa sesuai dengan tinjauan mereka. Dan yang terakhir narasumber dari Dinas KB dan pemberdayaan dan perlindungan perempuan dan anak, dari Kabupaten yaitu terkait bagaimana mengunakan media sosial, berteman baik disekolah ataupun dilingkungan rumah tangga masing-masing, sehingga mereka memiliki tiket untuk masa depan yang mereka cita-citakan,” tandas Sudarni.

“Tujuannya, untuk sama-sama memberikan penguatan nilai-nilai kepada para siswa, maka itu kita hadirkan narasumber yang luar biasa. Terkait dengan aturan hukum, yang mereka belum tahu, lalu tentang pergaulan anak-anak secara tinjauan agama, lalu bagaimana penggunaan media sosial, sehingga pendidikan menjadi tiket untuk masa depan yang dicita-citakan, lebih diarahkan ke pengetahuan hukum dan etika,” pungkas Sudarni.