TOBOALI — Kondisi terkini antrian panjang kendaraan roda dua dan empat, di SPBU yang berada diruas Kota Toboali masih terlihat menjalar panjang. Puluhan kendaraan motor dan mobil dengan berbagai jenis, antri berdesakan agar kebagian Bahan Bakar Minyak (BBM). Jumat (17/12/2021).

Salah satu pengantri BBM bernama Husni, mengatakan beberapa pekan terakhir sempat terjadi kelangkaan seluruh jenis, dikarenakan stok BBM yang masuk terhenti.

“Sempat langka BBM di Toboali karena pasokan dari Pangkal Pinang sempat terhenti, kelangkaan itu disampaikan oleh pengelola SPBU ke saya, entah benar atau tidak, hingga hari ini saya mengantri sudah satu jam lebih belum kedapatan BBM jenis Pertalite,” ujarnya.

Menurutnya, Dia ikutan mengantri lantaran harga eceran di toko kecil pinggiran jalan beredar dengan harga 15 ribu rupiah perliter.

“Sempat kaget, harga eceran di pinggir jalan tembus 15 ribu, kalau beli di SPBU jauh beda, bisa tekor beli dijalan-jalan,” cetusnya.

Sementara, Pengawas salah satu SPBU yang ada di Toboali Jelaskan, pengiriman BBM dari Depo Pangkal Balam ke SPBU setiap harinya  menerima 16 ton jenis Pertalite.

“Kalo pasokan minyak hingga hari ini memang sudah lancar, semua jenis minyak dapat pasokan 16 ton, dan datang setiap hari,” katanya kepada beritabangka.com Jumat (17/12).

Disinggung panjangnya antrian di SPBU, Dia menyebutkan sebagian pembeli merasa panik lantaran takut tidak kebagian dan hal tersebut diluar kendali pengelola SPBU, sedangkan diketahui pasokan ke SPBU menurutnya tercukupi.

“Mungkin mereka panik, karena sebelumnya suplay (penyaluran,red) minyak sempat terhenti. Untuk antrian sendiri kita (Pihak SPBU,red) tidak punya wewenang untuk membatasi pembeli, namun dari pihak kita tetap ditata agar semua pembeli kebagian. Dengan cara membatasi pembeli dengan cara untuk roda dua kita bagi menjadi 20ribu rupiah dan roda empat kita beri 250 ribu rupiah,” tandasnya.