Tanjung Kerasak Jadi Target Liburan Masyarakat Diawal Tahun
TUKAK SADAI — Pergantian Tahun 2021 telah usai, hari ini, Ahad (02/01/2022). Ratusan Masyarakat Toboali sekitarnya menikmati liburan keluarga dengan memanfaatkan Pantai Tanjung Kerasak sebagai tempat liburan alternatif. Pengunjungnya pun berdatangan dari berbagai desa dan daerah.
Diketahui, meskipun beberapa fasilitas yang disediakan oleh Pemerintah Bangka Selatan banyak rusak di areal Pantai, dan hal itu tidak mengurangi rasa bahagia mereka untuk menghabiskan waktu liburannya hingga senja hari.
Untuk memasuki area Pantai Tanjung Kerasak wajib bayar, Juru pungut yang menunggu pengunjung digerbang Pantai, memungut satu persatu kendaraan yang melintas dengan tarif 5.000 rupiah per motor dan 10.000 per mobil.
Salah satu pengunjung yang datang jauh dari Desa Sengir, Bujang mengatakan, Pantai Tanjung Kerasak merupakan Pantai yang indah dan bersih berbanding pantai lainnya meskipun disekitarnya banyak Tambak Udang.
“Kami dengan keluarga tiap tahun, maen (liburan,red) kesini karena air disini bersih untuk mandi dan pasir putihnya sangat memikat mata, walaupun berjejer tambak udang disekitarnya,” ujar Bujang sembari menggendong anaknya yang berumur 4 tahun yang hendak main air laut.
Satu hal menarik yang dilontarkan oleh Bujang, diyakini olehnya apabila mandi di Pantai Tanjung Kerasak akan membersihkan aura negatif dan buang sial dibadan.
“Saya setiap pergantian tahun baru pasti ke sini (mandi air laut, red) untuk buang sial, dan ini menurut saya, boleh percaya boleh tidak jangan sampai musrik,” pintanya.
Senada Ibu Norma yang berumur sekitar 60-an tahun merupakan pengunjung tetap pantai Tanjung Kerasak menuturkan “Dulu Pantai Tanjung Kerasak lebih indah dari sekarang, dengan air lautnya yang jernih dan alamnya masih asri, akan tetapi tahun demi tahun pantai Tanjung Kerasak banyak perubahan pohon besar banyak ditebang, dan fasilitas yang disiapkan oleh pemerintah dirasa kurang tepat manfaat dan banyak rusak,” bebernya.
Dirinya berharap, dengan adanya Tuhan memberikan alam yang indah untuk umat manusia setidaknya manusia itu sendiri menjaga keberlangsungan hidup dari alam itu sendiri.
” Tuhan menciptakan alam yang asri ini setidaknya kita sebagai manusia menjaganya jangan sampai pengrusakan lingkungan diperparah dengan berdalih untuk usaha,” pesannya.
Tinggalkan Balasan