TOBOALI, BERITABANGKA.COM – Terlampau ketara pemain proyek mencari keuntungan untuk memenuhi kepentingan dan bertujuan memperkaya pribadi, sehingga beberapa point aturan pekerjaan yang menggunakan uang negara diabaikan begitu saja, Jumat (17/6).

Pasalnya pekerjaan yang dilakukan oleh pemain proyek di Jalan Raya Puput, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan secara terang-terangan mengabaikan keselamatan pengguna jalan serta tanpa disertai keterbukaan informasi publik atas pekerjaan itu.

Padahal diketahui aspal dan flat duiker masih berkondisi baik namun hal itu tak menyurut niat pelaku proyek untuk menggarap agar mendapatkan keuntungan secara instan.

Selain itu tak hanya sekali, kejadian kecelakaan lalu lintas diruas jalan itu terjadi. Namun mirisnya seolah terjadi pembiaran oleh pihak terkait.

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bangka Selatan Ahmad Ansyori, mengatakan pekerjaan bongkar aspal dan flat duiker di jalan raya Puput dilakukan oleh Balai BPJN Bangka Belitung.

” Oleh Balai, BPJN,” ujarnya singkat kepada Berita Bangka.com melalui pesan WhatsApp, Jumat (17/6).

Diberitakan sebelumnya oleh media ini. Disinyalir mengganggu jalur lalu lintas kendaraan yang melintas dan berpotensi jadi biang kecelakaan. Warga Puput mempertanyakan pengerjaan Jalan Raya Puput, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan yang tak kunjung selesai, Kamis (16/6/2022).

Dari pantauan wartawan dilapangan nampak aspal jalan sudah dibongkar setengah volume badan jalan, di pasangi portal yang terbuat dari kayu, ditempel baleho warna kuning garis hitam dan penempatan portal memakan setengah badan jalan.

Entah terkendala apa penyebabnya, sehingga pekerjaan itu belum juga dikerjakan. Padahal akses jalan itu merupakan satu-satunya jalan masyarakat menuju pelabuhan Sadai dan perkantoran Pemda Kabupaten Bangka Selatan, juga sebaliknya

Informasi yang berhasil dihimpun oleh Berita Bangka.com dari warga setempat bernama Rido, menyebutkan sepekan terakhir tidak ada aktifitas dari pengerjaan jalan.

“Setau saya sudah seminggu ini tidak ada pekerjaan, dan jalan dibiarkan begitu saja, dengan keadaan jalan sudah dibongkar dan jalan dipalang kayu pembatas, pembatasnya pun jelas jauh dari kata layak,” ujar Rido, Kamis (16/6) sore.

Selain itu, Rido menyayangkan dengan pekerjaan yang tak kunjung diselesaikan oleh pekerja, air meluap ke jalan dan berpotensi membahayakan pengendara.

“Lihat saja, badan jalan setengah dipakai, air dari sebelah meluap ke jalan. Tentu sangat rentan membuat bahaya pengendara yang lewat ,” tukasnya.

Dirinya berharap kepada pekerja agar segera mungkin menyelesaikan pekerjaan itu guna menghindari hal yang tidak diinginkan.

“Semoga tidak ada kecelakaan dijalan ini, pekerja segeralah selesaikan. Jangan dibiarkan begitu saja, karena jalan ini selalu ramai dilewati kendaraan besar dan kecil,” pungkasnya.

Hingga berita ini diterbitkan pihak pengerjaan jalan masih dalam upaya konfirmasi Berita Bangka.com.