OPINI – Setiap orang tua punya cara dan pola asuh tersendiri untuk membesarkan anaknya.

Namun belum banyak orang tua yang sadar bahwa pola asuh mereka akan sangat berpengaruh dalam pembentukan watak dan kecerdasan anak.

Diketahui, terdapat 3 pola asuh anak yang biasa diterapkan oleh orang tua yakni pola asuh otoriter, pola asuh neglect (tidak terlibat), dan pola asung responsif.

Masing-masing pola asuh ini berbeda dengan satu sama lain dalam cara disiplin, pengasuhan, kehangatan, metode komunikasi, kontrol, dan tingkat kedewasaan. Namun, pola asuh mana yang terbaik untuk diterapkan kepada anak?

Menurut dokter spesialis anak, konsultan menyusui dan penulis buku parenting, Citra Amelinda, pola asuh yang paling disarankan untuk anak adalah pola asuh responsif.

Meski demikian ini tak berarti kalau pola asuh lainnya adalah pola asuh yang buruk. Sebaliknya, ada beberapa cara untuk meningkatkan kualitas pola asuh pada anak:

1. Terlibat di Kegiatan Anak

Citra mengatakan bahwa periode emas anak dimulai pada 1.000 hari pertama. Terhitung dari sejak anak berada dalam kandungan sampai usia 2 tahun. Disebut periode emas karena pada masa ini tumbuh kembang anak berlangsung sangat pesat sehingga akan menjadi fondasi dasar kelak saat anak beranjak dewasa.

2. Terapkan Pola Asuh Responsif

Citra mengatakan bahwa dalam pola asuh responsif, orang tua diharapkan memaksimalkan anak untuk berkembang sesuai potensi terbaiknya. Orang tua sebaiknya tidak memaksakan kehendak atau bersikap otoriter, maupun terlalu cuek.

Respon langsung dan perhatian orang tua terhadap anak juga sangat penting.

“Saat anak mengajak berbicara atau bertanya, misalnya, jawablah dengan bahasa yang mudah dipahami dan berikan kesempatan agar anak merespon kembali. Jika anak masih bayi, perhatikan tatapan mata dan ocehan yang juga merupakan bentuk komunikasi anak kepada orang tuanya,” ujarnya saat virtual media gathering Tokopedia.

3. Dampingi Anak Saat Hadapi Masalah

Citra menyarankan orang tua untuk mendampingi anak ketika stres menghadapi masalah sambil membimbing mereka dengan brainstorming berbagai ide untuk memecahkan masalahnya. Pengalaman berharga ini dapat membangun kepercayaan diri dan kemampuan problem solving sesuai usia sejak dini.

4. Ajarkan Disiplin Sejak Dini

Menurutnya, anak butuh rutinitas yang teratur karena hal ini penting dalam membentuk kebiasaan baik sehingga menimbulkan perasaan aman dan nyaman bagi anak. Orang tua dapat menerapkan jadwal yang teratur dan konsisten untuk tidur, makan hingga bermain sesuai dengan kebutuhan yang berbeda tiap usia.

5. Pastikan Asupan Anak Berimbang

Ia juga menambahkan bahwa pola asah, asih dan asuh juga meliputi asupan nutrisi yang baik sejak lahir. Berikan ASI dan MPASI yang bergizi dan adekuat untuk menunjang tumbuh kembang anak.

Pastikan orang tua memberikan berbagai variasi makanan bergizi lengkap yang terdiri dari protein, karbohidrat, serat dan lemak dalam jumlah dan proporsi yang disesuaikan dengan usia.

Hal Penting yang Harus Diperhatikan Orang Tua

Setiap orang tua pasti mengalami tantangan dalam mengasuh anak karena dituntut untuk mengasuh anak dengan baik. Menurut Citra, mengasuh anak di era digitalisasi seperti sekarang mempunyai tantangan tersendiri.

“Anak-anak generasi alfa adalah generasi milenial yang lebih melek teknologi. Tantangannya adalah orang tua harus ikut dengan anak untuk juga melek digitalisasi,” ucap Citra.

“Sekarang, informasi didapatkan begitu mudah. Oleh karena itu, orang tua harus lihat yang mana saja informasi yang valid dan mana saja yang bisa diterapkan ke anak. Perlu disadari anak akan terpapar informasi yang orang tua belum siap ajari ke mereka,” lanjutnya.