Kepsek SMP Negeri 1 Toboali Kecam Perundungan Dan Pelecehan Anak
TOBOALI – Kepala sekolah SMP Negeri 1 Toboali, Kabupaten Bangka Selatan mengecam atas kejadian pelecehan seksual terhadap siswi di salah satu SMP (sekolah menengah pertama) Kabupaten Bangka Selatan beberapa waktu lalu. Atas kejadian itu antisipasi ketat dilakukan agar hal serupa tidak terjadi di sekolah mereka.
“Saya sebagai kepala sekolah di SMP ini (SMP Negeri 1) sangat menyesalkan akibat ulah anak didik yang terjadi di SMP lain beberapa waktu lalu. Meskipun itu terjadi antar siswa dan bukan terjadi di sekolah kita, setidaknya kita melakukan antisipasi. Dan jangan sampailah terjadi dengan sekolah kita,” ujar Makmun. SPD, diruang kerjanya, Senin (1/8/2022).
Menurut Makmun, upaya meminimalisir sikap pelecehan dan perundungan terhadap siswa. Pihak sekolah selalu memberikan edukasi dan pembinaan diberlakukan kepada pelajar.
“Bentuk pembinaan sendiri dari pihak sekolah melalui guru BK dan wali kelas dengan cara memberikan pengarahan kepada para siswa/i jangan sampai terjadi dengan sekolah ini,” ungkap Makmun.
Makmun menegaskan, kepada orang tua untuk memantau secara teliti dan detail lantaran pengaruh gadget dan teknologi saat ini sangat rentan mempengaruhi psikologis anak.
“Sikap pelecehan seksual jelas itu dipengaruhi oleh lingkungan dan teknologi, media sosial, untuk orang tua siswa untuk melihat dan memantau secara rutin terhadap anaknya, jangan membebaskan manuver mereka didunia maya,” tukas Makmun.
Dirinya menghimbau kepada seluruh pelaku didik dan orang tua murid untuk selalu mengawasi perilaku anak terhadap perkembangan teknologi informasi yang mudah diakses melalui gadget.
“Sekali lagi saya ingatkan kepada orang tua untuk anak, terutama diluar jam sekolah agar selalu mengawasi anak atas pergaulannya dan keluar malam. Kalau disekolah itu kewajiban guru selama jam pelajaran dan dilingkungan sekolah,” tandasnya.
Sementara itu, Makmun mengingatkan kepada orang tua dan para pendidik untuk bersama bersinergi menjaga secara langsung terhadap perilaku anak.
“Dan kita pihak sekolah juga ada grup sekolah agar segala kegiatan anak terpantau dijam sekolah dan diluar jam sekolah, setidaknya sinergi guru dan orang tua terjalin ,” tambahnya.
“Untuk ektrakulikuler siswa remaja juga ada pusat informasi bagian remaja kita lakukan edukasi tentang kenakalan remaja dengan metode penelitian ini menggunakan study kasus dengan pendekatan penelitian kualitatif, data dikumpulkan dengan teknik observasi partisipan, wawancara, dan dokumentasi, sehingga remaja terarah dalam pergaulan sehari-hari,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan