TOBOALI, BERITA BANGKA – Kapolres Bangka Selatan (Basel) AKBP Joko Isnawan mengungkapkan faktor adanya aliran sesat keagamaan dan paham menyimpang muncul di wilayah kabupaten Bangka Selatan di pengaruhi beberapa faktor diskriminatif dan faktor sosial.

“Faktornya sehingga mereka melakukan penyimpangan bermacam-macam antaranya permasalahan ekonomi, rasa keadilan, turunan keluarga, cuci otak,” papar Kapolres Jokis dalam rapat koordinasi pengawasan dan pemantauan paham paham menyimpang dalam keagamaan dan aliran kepercayaan masyarakat, Rabu (24/8).

Selain itu disampaikan Kapolres AKBP Jokis beberapa faktor penyebab lainnya ialah kurang nya mereka berbaur baik secara komunikasi, dan bersosialisasi terhadap masyarakat sekitar.

“Tidak bergaul dengan masyarakat dan mudah curiga dengan orang yang tidak dikenal, dan berkumpul dengan kelompok nya saja,” tuturnya.

Namun saat ini, Kepolisian Resort Basel akan bersinergi dengan pihak terkait lainnya untuk meminimalisir terjadinya paham menyimpang yang terjadi ditengah masyarakat terutama diwilayah kecamatan dan pedesaan.

Ia menghimbau, dengan adanya deteksi dini dari semua pihak, setidaknya masyarakat memahami, bahwa paham menyimpang tentang keagamaan dan sosialisasi tentang hubungan antar manusia dapat diberantas demi menjaga kondusifitas di wilayah Bangka Selatan.

“Kita mengetahui dasar- dasar hukum, jadi jangan takut untuk memberantasnya,” imbuh Jokis.