PANGKALAN BARU, BERITA BANGKA.COM – Kasus Demam Berdarah atau DBD di kabupaten Bangka Tengah (Bateng) terus menunjukan angka peningkatan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Bateng, kasus DBD (Demam Berdarah Dangue) di Kabupaten Bangka Tengah mengalami kenaikan tiap 2 tahun sekali.

Melihat hal tersebut saat ini Pemkab Bangka Tengah melalui Dinas Kesehatan sedang berusaha menurunkan angka DBD di kabupaten Bangka Tengah, dengan cara meluncurkan Gerakan Satu Rumah Satu Juru Pemantau Jentik (JUMANTIK) guna pencegahan dan pengendalian DBD.

“Penyebaran DBD terkait erat dengan kepadatan penduduk, mobilitas, pengetahuan, sikap, perilaku, peran serta masyarakat, serta kondisi iklim. Faktor lain yang mungkin turut mempengaruhi antara lain permasalahan pengelolaan lingkungan yang kurang baik sehingga menyebabkan tingginya habitat perkembangbiakan nyamuk penular DBD,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah M. Anas.

“Gerakan Satu Rumah Satu Juru Jumantik merupakan optimalisasi pembudayaan PSN 3M Plus di masyarakat sehingga dapat terwujudnya individu dan masyarakat yang mandiri dalam mencegah dan melindungi diri dari penularan DBD,” katanya.

Anas juga mengharapkan permasalahan pencegahan dan pengendalian DBD ini akan bisa diatasi bersama dengan melakukan koordinasi dan integrasi berbagai kegiatan program serta peningkatan kerja sama lintas sektor sehingga dapat meminimalisir peluang terjadinya penularan dan KLB (Kejadian Luar Biasa) DBD di masyarakat.

Diungkapkan kedepannya, Dinas Kesehatan Bangka Tengah akan terus berupaya mengajak seluruh pihak terkait dalam menekan penyebaran DBD di Kabupaten Basngka Tengah, dan yang tidak lebih penting adalah peran masyarakt sangat di butuhkan dalam mengatasi tingginya angka DBD di Kabupaten Bangka Tengah. (Doni)