Tempuh Jalur Hukum, Kakek Suharmi Minta Keadilan Polisi
TOBOALI, BERITABANGKA.COM – Diduga oknum Kepala Desa Batu Betumpang berinisial TF melakukan kekerasan terhadap Seorang kakek warga Batu Betumpang, Kecamatan Pulau Besar, pada hari Senin (17/10/22) kemarin, sekira pukul 10:00 WIB pagi.
Kakek itu adalah Suharmi berumur 63 tahun yang kesehariannya bekerja sebagai petani.
Yang rela menempuh jarak ratusan kilometer PP (pulang pergi) dirinya menggunakan sepeda motor bersama istrinya, hanya untuk meminta perlindungan dan keadilan dari pihak kepolisian atas kekerasan yang dialaminya.
Kekerasan tersebut berawal dari prihal menanam sawit dilahan yang diakuinya merupakan kebun miliknya sendiri. TKP (tempat kejadian perkara) tepat berada di wilayah kantor kecamatan, Desa Batu Betumpang. Kejadian penganiayaan jelas disaksikan oleh empat kepala dusun desa.
“Kejadian bermula sekira 10:00. Deket Kantor camat Pulau Besar. Kekerasan tersebut di saksikan dari Kepala Dusun 1 Suwarli, Kadus 2 Hendri alias Ateng, Kadus 4 Bujang dan Kadus War ,” ujar Suharmi didampingi sang istri Nurhayati di ruang Reskrim, Polres Bangka Selatan Selasa (18/10/22).
Undang undang jelas mengatur tidak di benarkan untuk kekerasan yang diterima Kakek Suharmi yakni kepalanya dipukul dan leher dicekik.
“Dipukul kepala saya, leher dicekik dan motor saya di tendang oleh dia hingga tumbang (rebah, red). Namun cekikan terhadap saya sempat dilepas oleh Kadus (Kepala Dusun) Pasir Putih bernama War, dia juga menyebutkan, kalau mau bebuno ayo (kalau mau saling bunuh ayo, red),” cetusnya.
Minta keadilan ditegakkan
Dirinya melaporkan hal tersebut ke Satreskrim Polres Bangka Selatan, lantaran hanya ingin mendapat perlindungan hukum dan aduannya agar keadilan ditegakkan seadil adilnya.
“Saya ingin mencari kebenaran dan pembenaran atas hak saya. Penegakan hukum dapat ditegakkan oleh Kepolisian Republik Indonesia kepada saya rakyat kecil,” bebernya sedih.
Selain itu, istri dari korban kekerasan Nurhayati mengungkapkan tidak terima atas perlakuan dari kades mereka. Yang sudah memukul dan mencekik suaminya secara tidak berprikemanusiaan.
“Tidak terima suami saya dipukul dan dicekik oleh kades itu, setidaknya keadilan ditegakkan, semoga bapak polisi melakukan tugasnya dengan baik,” pungkasnya.
Sementara itu, ketika Kepala Desa Batu Betumpang di konfirmasi media ini hanya menjawab untuk datang menemuinya di Desa mereka.
“Mohon maaf lagi ada kegiatan, nanti datang silahkan datang kesini biar lebih jelas,” jawabnya singkat.
Tinggalkan Balasan