Anggi Siahaan: KIP Bekerja Didalam IUP
TOBOALI – Kepala Bidang Corporate Communication (Corcom) PT Timah Tbk, Anggi Siahaan sebut Kapal Isap Produksi (KIP) yang akan beroperasi diperairan Batu Perahu Tanjung Ketapang Toboali Bangka Selatan, sudah sesuai dengan prosedur.
“Terkait penolakan, hari ini Tim Operasi dan pengamanan. PT Timah telah mendatangi masyarakat dengan itikad baik, kemudian pada pertemuan tersebut, sudah disampaikan bahwa posisi KIP bekerja didalam IUP dimana sesuai dengan rencana kerja,” ujarnya kepada Beritabangka.com via phone seluler (1/12).
Namun demikian sangat disesalkan Anggi, tindakan yang dilakukan masyarakat nelayan itu dianggap sudah diluar nalar, lantaran hal seperti ini dapat dikomunikasikan dengan baik agar kedua belah pihak mendapatkan jalan tengah.
“Untuk kejadian yang terjadi kita menyesalkan hal tersebut, tentunya kedepan hal – hal seperti ini dapat dikoordinasikan dan dikomunikasikan dengan baik,” tukasnya.
Sebelumnya, Nelayan Batu Perahu, Kelurahan Tanjung Ketapang, Kabupaten Bangka Selatan, ramai-ramai mendatangi Kapal Isap Produksi, Rabu (30/11/22) sore.
Bukan tanpa sebab tindakan itu dilakukan, karena amarah nelayan sudah memuncak setelah beberapa kali terjadi penolakan KIP beroperasi di wilayah nelayan setempat.
Ketua Nelayan Batu Perahu, Joni Zuhri mengatakan, satu unit KIP yang didatangi nelayan tidak dapat menunjukkan dokumen Surat Perintah Kerja.
“Kawan-kawan ke KIP kemarin sore, PJO ditanya tidak dapat menunjukkan dokumen apapun, SPK segala macam ngak ada,” ujarnya, Kamis (1/12/22).
Menurut Jhon, informasi yang diterima sebanyak dua unit KIP akan masuk ke wilayahnya. Hanya saja, baru satu unit KIP yang beroperasi di sekitaran laut Padang.
“Kami melihat jarak sekitar 2 mil lebih dari Batu Perahu. Dan janji PT Timah hari ini jam 9 akan pertemuan dengan kami, namun sampai jam 10 tidak ada. Sekarang KIP tersebut bergeser,” jelasnya.
Ditegaskan dia, masyarakat nelayan setempat tidak setuju dengan adanya aktivitas penambangan, baik yang legal maupun illegal mengingat Batu Perahu berfokus pada sektor perikanan.
“Untuk daerah ini kita sudah tau, beberapa kalau gerakan penolakan jangan ada penambangan. Sementara PT Timah pun, GM mereka tidak bisa menjamin dan mencover aset mereka sendiri,” tegasnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua Nelayan Tanjung Ketapang, Zainal yang tetap menolak aktivitas penambangan laut di wilayahnya.
“Intinya kami sesuai dengan komitmen kemarin. Kalau bisa sesuai prosedur PT Timah tidak masuk diwilayah nelayan,” tegas Zainal.
Pantauan dilapangan hingga pukul 10.20 WIB, puluhan masyarakat nelayan Batu Perahu dan Tanjung Ketapang masih berkumpul di pos nelayan Batu Perahu.
Mereka menunggu kedatangan pihak PT Timah Tbk yang dijadwalkan pukul 09.00 WIB akan ke lokasi.
Tinggalkan Balasan