TOBOALI – Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka Selatan lakukan penyerahan bantuan alat dan mesin pertanian combine harvester (mesin panen padi), traktor roda 4, traktor roda 2, dan peralatan perbengkelan kepada petani yang terdata di Bangka Selatan.

Bantuan bersumber dari Direktorat alat dan mesin pertanian kementerian RI dan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama Dinas Pertanian Pangan Bangka Selatan.

Namun sela kegiatan penyerahan bantuan alat tani. Arianto salah satu petani Desa Rias Toboali pada sesi tanya jawab angkat bicara mengeluhkan permasalahan yang dialami petani tak kunjung ada solusi salah satunya ketersediaannya pupuk subsidi.

“Kami sebagai petani tidak minta banyak pak, dengan bantuan alat tani ini dan pemerintah dalam mendukung program ketahanan pangan sudah termasuk cukup. Namun ketersediaan pupuk untuk petani saat ini dirasa sangat dikatakan tidak tercukupi karena suplai pupuk yang diterima tidak sesuai dengan keperluan untuk bertani,” ungkapnya.

Dan keluhan lain yang dialami petani hingga saat ini adalah terkendala penjualan hasil panen.

“Setelah prihal pupuk, hasil panen kita susah dijual pak, jadi seperti apalah solusi agar petani sejahtera kedepannya,” pintanya.

Menindak lanjuti keluhan petani itu, Rudianto Tjen selaku Anggota DPR RI dari komisi I menyebutkan bahwa sudah berulang kali keluhan masyarakat Babel masuk dalam agenda rapat di gedung Paripurna Senayan Jakarta.

“Komisi empat sudah kita bahas seperti apa langkah selanjutnya untuk menindak lanjuti permasalahan yang dialami petani Bangka Belitung khususnya petani Bangka Selatan dan itu sudah jadi catatan para anggota DPR untuk segera di lakukan mencari jalan keluar,” kata Rudianto Tjen dihadapan petani pada saat penyerahan bantuan alat tani di dinas pertanian dan perkebunan Bangka Selatan (15/12).

“Kami dari fraksi PDI sudah melakukan protes. Kapan petani kami menikmati hasil, dan petani tidak dirugikan. Memang kami di Badan Anggaran (Banggar DPR RI) ini sudah kami sampaikan masalah pupuk dari Babel, sebenarnya pemerintah memiliki niat yang baik dengan memberikan subsidi namun karena terkendala teknis lainnya,” ungkap Tjen.

“Pupuk sudah disiapkan pupuk sudah disiapkan karena dari pemerintah, itu memang jadi prioritas,” katanya.

Menurut Tjen, pihak pemerintah terus berusaha menyelesaikan permasalahan yang dialami para petani didaerah akan tetapi terkadang untuk realisasinya kesulitan pelaksanaan dilapangan.

Rudianto Tjen berharap semua permasalahan akan selesai dengan kerja sama seluruh pihak demi kesejahteraan para petani.

“Akan indah pada waktunya semua apa yang diharapkan dapat terwujud ,” tutupnya. (*)