BANGKA SELATAN – Pelaku seni atau musisi akustik Balai Wisata Toboali memanfaatkan ruang Pedestrian Simpang Lima menjadi tongkrongan baru di kota Toboali, Bangka Selatan.

Pemanfaatan itu mereka lakukan dengan ngamen bareng. Waktu ngamen rencananya dimulai sore hingga malam hari yang akan berlangsung setiap hari.

Baca juga: Dide Hijau Daun Goyangkan Balai Wisata

Warga Toboali tampak antusias menyaksikan hiburan yang diciptakan pelaku seni di Balai Wisata itu membawa aura positif atas pembangunan pemerintah yang baru diresmikan.

Gitaris Balai Kustik Edo mengatakan, pemanfaatan ruang publik ini guna menarik minat masyarakat terhadap musik akustik.

“Sejak adanya kawasan ini di Simpang Lima kota Toboali, kami berupaya menarik minat masyarakat akan kecintaan terhadap musik akustik,” katanya kepada wartawan, (2/1/2023 ).

Baca juga: Kopi Pojok Balai Wisata Dibuka, Yuk Intip!

Selain minat musik, kegiatan positif ini menurut dia bertujuan membentuk mindset pelaku UKM yang ada di kota Toboali agar lebih kreatif di wilayah Ekraf (ekonomi kreatif) Balai Wisata.

“Positif imbasnya pada pola pikir pelaku UKM di Basel agar lebih kreatif menjalankan usaha mereka ke depannya, jadi yang datang ke sini bisa mendapatkan hiburan plus jajanan UKM kreatif,” tuturnya.

Ia berharap kepada seluruh elemen untuk menjaga fasilitas yang sudah dibangun menggunakan uang negara itu agar tidak dirusak dan di sia – siakan.

“Semoga seperti ini terus kondisinya, karena ini merupakan ikon di pusat kota Toboali tidak ada di sudut lain di kota ini semenarik ini,” pungkasnya.

Salah satu masyarakat yang berkunjung Astri menyebutkan, Simpang Lima sebelumnya tidak seperti Simpang Lima sekarang.

“Sebelumnya Simpang Lima ini kumuh dan tidak terawat, sekarang alhamdulillah tertata rapi dan tentu Toboali lebih cantik sekarang. Terima kasih kepada pemerintah sudah peduli terhadap Kabupaten Bangka Selatan, karena pemerintah sebelumnya tidak seperti ini memperhatikan kecantikan kota Toboali,” curhatnya kepada wartawan.