Forum Cyber Media Bukan Forum Mencari Muka dan Jual Nama
Oleh : Tom
OPINI – LAHIRNYA forum pers lokal di ujung selatan Pulau Bangka, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ‘Forum Cyber Media’ bukan suatu hal yang mudah apalagi kebetulan, melainkan proses yang sangat panjang bahkan berliku-liku.
Selain berliku, juga penuh dengan gelombang dan tikungan. Mengingat Forum Cyber Media ini adalah forum profesi yaitu profesi wartawan bahasa kerennya jurnalis. Profesi yang sangat mulia dan terhormat.
Meski mulia dan terhormat, namun bukan berarti minta untuk di hormati apalagi minta untuk dimuliakan. Begitu juga dengan forum yang baru lahir pada akhir 2022 lalu yang digagas oleh delapan orang pengurus inti, yakni satu di antaranya adalah anak rantau asal Balikpapan, Kalimantan Timur dan tujuh orang lainnya adalah anak daerah asal Bumi Serumpun Sebalai, Bangka Belitung.
Logo Forum cyber media Bangka Selatan
Terlepas dari itu semua, yang pastinya untuk menyatukan pemikiran antar sesama profesi itu butuh pendekatan secara emosional baik lahir maupun batin. Artinya, harus saling memahami dan saling mengerti dari masing-masing karakter antar sesama profesi.
Nah, disinilah dari masing-masing individu dengan karakter yang berbeda dituntut untuk dewasa dan harus lebih dewasa lagi agar lahir dan batin sesama profesi ini dapat bersatu dan menyatu. Harapannya, tidaklah lain agar keharmonisan dalam wadah ‘forum’ yang sama tetap terus terjaga meski retak kecil bahkan retak seribu pasti bakal terjadi. Tapi, setidaknya dengan cara berpikir terbuka dan dewasa hal-hal kecil yang dikhwatirkan bakal terjadi kedepan dapat diantisipasi.
Karena itu, lahirnya Forum Cyber Media bukan suatu hal yang mudah apalagi kebetulan. Menyatukan antar warna media dan karakter itu justru lebih rumit meski sama profesi dan sama tujuannya. Intinya harus saling memahami dan saling mengerti satu sama lainnya. Itu saja, sederhananya. Jadi santai saja lah kenapa harus serius. Tapi harus tetap fokus dengan tujuan awal karena menyangkut dengan harkat dan martabat profesi yang di sandang.
Perlu dipertegas bahwa lahirnya forum ini karena buah pemikiran dari delapan orang penggagas yang memiliki satu pemikiran. Satu visi dan satu misi tanpa terikat dan memihak kemanapun. Artinya, orang-orang di dalam forum ini berdiri di atas semua golongan tanpa memandang status dan jabatan. Karenanya, penggagas dan pengurus forum melebur bersama dalam canda dan tawa, suka dan dukanya.
Pastinya, penggagas dan pengurus forum tidak mendapatkan gaji serupiah pun dari forum. Karena, forum ini bukan tempat untuk mencetak uang, bukan pula tempat mengelola uang dan juga bukan milik perbankan serta pemerintahan. Forum ini adalah wadah. Wadah berhimpun dan berkumpulnya rekan sesama profesi dari berbagai warna media dan karakter pengurusnya.
Jadi dengan tidak adanya gaji apa yang mau disombongkan. Begitupula dengan profesi yang disandang. Jadi berkarya dan berkarya lah sesuai dengan profesi yang disandang. Itu jelas lebih baik dan bermutu, serta ada hasilnya dari karya yang diramu sedemikian rupa. Bukan mencari muka apalagi menjual nama atas profesi yang disandang. Ini yang ditanamkan para penggagas dan pengurus forum karena menyangkut dengan integritas, harkat dan martabat profesi dan juga forum.
Perlu diketahui dan dicatat, bahwa lima dari delapan penggagas dan pengurus forum pers lokal ini bagian dari anggota Persatuan Wartawan Indonesia yaitu Tom, Bob, Yusuf, Tris dan Abeng. Bahkan, bukan untuk disombongkan bahwa lima pengurus telah menyandang status kompeten meski baru tingkat madya dan muda.
Sementara, tiga pengurus lainnya Jhon, Riki dan Deisya belum tergabung di organisasi pers manapun. Biarlah mereka sendiri yang menentukan sikap untuk memilih organisasi pers mana yang mau mereka ikuti tanpa harus mengekor lima rekannya.
Pastinya, para penggagas dan pengurus Forum Cyber Media sama-sama belajar dan berkarya. Bukan untuk saling menonjolkan diri satu sama yang lain. Yakin dan percayalah bahwa dengan keharmonisan dan saling mengerti satu sama yang lainnya maka retak kecil dan retak seribu itu tidak akan pernah terjadi. (*)
Penulis : Tom pemilik media Babelhebat.com
Tinggalkan Balasan