NASIONAL, BERITABANGKA.COM – Penduduk Jepang dikenal sebagai salah satu masyarakat yang memiliki umur terpanjang di dunia. Padahal, di saat bersamaan masyarakat Jepang juga dikenal dengan etos kerjanya yang tidak kenal waktu dan tingkat stress tinggi dalam beberapa hal.

Lalu, mengapa masyarakat Jepang masih bisa berumur panjang? Jawabannya ada di pola dan pilihan makanan yang teratur. Hal ini disampaikan langsung oleh ahli nutrisi Jepang, Michiko Tomioka.

Baca juga : Rugikan Negara 8 Triliun, Dugaan Korupsi BTS Kominfo RI Periksa Dua Saksi

Michiko mengungkapkan bahwa saat pindah ke Amerika Serikat, dirinya sempat mencoba berbagai diet dan tren makanan ala Negeri Paman Sam. Sayangnya, tubuhnya tidak merespon apapun, khususnya tidak lebih segar dan bugar. Mulai saat itu, Michiko akhirnya melakukan prinsip pendekatan hidup yang sesuai pada kebiasaan makan orang Jepang. Dampak positif kebiasaan makan orang Jepang sudah dibuktikan sendiri oleh ibu dan bibinya.

“Ibu saya, seorang penyintas kanker, berusia 86 tahun (masih hidup), dan bibi saya masih kuat di usia 98 tahun,” ujarnya dikutip dari CNBC Internasional, Minggu (21/5/2023).

Secara khusus, dia menyarankan bahwa jika ingin berumur panjang, seseorang harus mengkonsumsi makanan yang memiliki khasiat obat. Selain itu, dia juga menghindari 6 makanan spesifik demi menjaga tubuh sehat.

Fakta Skandal Korupsi BTS Rugikan Negara Triliunan Rupiah

1. Daging Olahan

Makanan daging olahan harus diwaspadai, pasalnya daging olahan seperti sosis mengandung tinggi garam. Selain itu, daging olahan juga mengandung lemak jenuh yang dapat meningkatkan risiko kanker tertentu seperti kanker kolorektal dan kanker payudara.

Sebagai gantinya, Michiko menyarankan jika seseorang ingin makanan yang tinggi protein tetapi rendah garam dan pengawet, tahu bisa jadi solusinya.

“Saya juga suka bola nasi multigrain dengan tuna yang dibungkus rumput laut (nasi kepal), yang dikemas dengan mineral penting seperti zat besi, kalsium, folat, dan magnesium,” jelas Michiko.

2. Makanan Cepat Saji

Makanan cepat saji memang lezat, namun menurut Michiko mengkonsumsinya hanya akan membuat seseorang merasa kembung dan lelah. Apalagi, makanan cepat saji juga mengandung tinggi garam, lemak trans, dan lemak jenuh, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat Low Density Lipoprotein (LDL) dalam darah.  Sebagai gantinya, lagi-lagi Michiko menyarankan tahu.

3. Soda manis

Minum soda manis hingga dua kaleng sehari atau lebih dapat membuat seseorang berisiko lebih besar terkena diabetes tipe 2. Michiko juga menyarankan untuk berhati-hati dengan soda dengan pemanis buatan, yang dapat mempersulit seseorang untuk fokus dan bahkan memicu migrain.

Michiko mengungkapkan untuk menggantikan soda manis, teh hijau bisa jadi pilihan karena segar dan rendah kalori, contohnya seperti es matcha atau hojicha (yang mengandung lebih sedikit kafein).

4. Sereal atau Sarapan Manis

Saat sedang terburu-buru dan tidak punya waktu untuk makan di pagi hari, banyak orang lebih memilih cara simpel seperti menuangkan sereal dari kotak dan menuangkan susu di atasnya. Padahal, sereal memiliki banyak gula di dalamnya dan dapat menyebabkan masalah dengan tekanan darah, penambahan berat badan, peningkatan peradangan, dan berisiko terkena diabetes.

Alternatif sarapan sehat dari Michiko adalah natto alias kacang kedelai fermentasi ala Jepang. Namun untuk lidah orang Indonesia natto mungkin kurang cocok. Ada baiknya jika diganti dengan makanan sehat lain seperti arem-arem atau bubur.

5. Keju

Produk susu seperti keju merupakan sumber kalsium dan protein yang baik, tetapi tidak semua produk keju memberi Anda manfaat kesehatan terbaik.

“Saya cenderung menghindari keju krim karena merek konsumen paling populer hanya memberi Anda sekitar lima gram protein. Dan hanya satu ons saja dapat mengandung 27 miligram kolesterol,” tutur Michiko.

Michiko sendiri lebih mengkonsumsi selai beraroma favorit khas Jepang bernama kinako, yang terbuat dari tepung kedelai dan pasta wijen.

6. Permen

Permen jadi camilan favorit semua kalangan, sayangnya permen mengandung terlalu banyak gula. Selain itu, permen yang mengandung pati jagung bisa berbahaya bagi jantung dan otak Anda. Meski begitu, sesekali Anda bisa mengkonsumsi permen seperti cokelat hitam yang kaya akan antioksidan untuk penyangkal penyakit.

Untuk memuaskan hasrat manis, Anda bisa makan makan puding, madu, pisang beku, atau cokelat hitam tanpa pemanis.