Ngentem Padi Bai Sebuah Inovasi Cegah Stunting di Bangka Tengah
KOBA – Sebagai upaya mencegah dan menurunkan angka stunting di Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) me-launching salah satu inovasi baru yang di beri nama Ngentem Padi Bai.
Launching yang dilaksanakan di Balai Masjid Desa Kurau Timur, Kecamatan Koba pada Jumat (06/10/2023) ini diresmikan oleh Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman bersama dengan Ketua TP PKK Bateng, Eva Algafry.
Ngetem Padi Bai merupakan program yang mengajak masyarakat untuk menggiatkan kebiasaan menanam dengan memanfaatkan sumber daya lokal yaitu pohon kelor dan pohon katuk agar dapat dimanfaatkan daunnya untuk dikonsumsi ibu menyusui sehingga dapat mencegah terjadinya potensi stunting pada bayi.
“Ngetem Padi Bai ini singkatan dari menggerakkan menanam kelor dan katuk untuk memenuhi kecukupan air susu ibu dan kesehatan bayi bersama mencegah stunting,” jelas Dian Akbarini, Kepala DPKP Bateng.
Lebih lanjut, Ia mengatakan bahwa program ini untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar bisa memanfaatkan tanaman lokal sebagai pilihan untuk dikonsumsi guna mencegah stunting.
“Program ini difokuskan untuk mengedukasi masyarakat agar bisa memanfaatkan hal yang sederhana. Jadi sesuai tupoksi kami dari DPKP, maka kami mengajak masyarakat untuk menanam pohon kelor dan pohon katuk yang nantinya bisa dikonsumsi oleh ibu hamil untuk kecukupan air susu ibu (ASI),” ujarnya.
Dian juga menyampaikan bahwa program ini juga bekerja sama dengan PKK untuk membagikan bibit tanaman kelor dan katuk kepada masyarakat.
“Teman-teman PKK membantu kita dalam membagikan tanaman ini agar ditanam di rumah-rumah warga. Harapannya nanti tanaman yang sudah dipanen dapat dijadikan sayur sebagai menu tambahan untuk ibu menyusui,” ungkap Dian.
Sementara itu, Ketua TP PKK Bateng, Eva Algafry, melalui program Ngetem Padi Bai ini ingin membangkitkan kembali kesadaran masyarakat tentang pentingnya menanam tanaman yang bermanfaat bagi kesehatan keluarga.
“Sekarang kalau kita lihat sudah jarang masyarakat yang menanam pohon katuk, padahal ini sangat murah, mudah, dan bisa meningkatkan ASI. Nah, ini yang kita coba ingin giatkan lagi di masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran itu karena sangat bermanfaat untuk ibu menyusui,” katanya.
Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman mendukung inovasi yang diluncurkan oleh DPKP Bateng ini dan berharap agar langkah-langkah dari program Ngetem Padi Bai dapat berperan dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Bangka Tengah.
“Ini sebuah terobosan yang baik ya, memanfaatkan sumber daya lokal yang sederhana. Dengan menanam pohon kelor dan pohon katuk yang sudah dibagikan oleh DPKP dan Tim PKK, masyarakat bisa mengolahnya untuk dikonsumsi menjadi sayuran khususnya oleh ibu menyusui sehingga kecukupan ASI untuk bayinya terpenuhi dengan baik. Dan ini tentu akan memenuhi kecukupan gizi bagi bayi agar tidak terkena stunting,” jelas Bupati.
Tinggalkan Balasan