BANGKA TENGAH – Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah (Pemkab Bateng) berhasil menempatkan 4 judul inovasi yang masuk 10 besar Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2023. Dengan pencapaian ini, maka tim penilai melakukan kunjungan dan verifikasi lapangan ke lokasi dimana inovasi-inovasi tersebut dikembangkan, Rabu (01/11/2023).

 

Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman, beserta jajaran dari Pemkab Bateng turut menyambut dan mendamping tim penilai untuk melakukan verifikasi lapangan ini.

 

“Alhamdulillah kita bisa menempati 4 dari 10 besar finalis KIPP tingkat Provinsi Babel tahun 2023 dan ini merupakan kerja keras dari kita semua terutama Dinas Perikanan bersama kelompok budidaya perikanan dan nelayan. Semangat kerja sama dan kolaborasi ini sangat luar biasa,” ucap Algafry saat ditemui.

 

Sebelumnya, seleksi penilaian inovasi dilakukan secara daring dengan pemaparan dan presentasi inovasi dari seluruh Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Babel. Setelah itu dipilih 10 besar inovasi untuk dilakukan verifikasi lapangan oleh tim penilai, dan 4 diantaranya merupakan inovasi dari Pemkab Bateng.

 

Keempat judul inovasi tersebut merupakan inovasi yang dihasilkan oleh Dinas Perikanan Kabupaten Bateng, antara lain; Pakan Rakyat (Pabrik Pakan Ikan Skala Rakyat), Teman Chatting (Kegiatan Alternatif Masyarakat Nelayan Melalui Crab House Apartment Kepiting), Dayang Mesra (Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir Melalui Budidaya Udang Vaname Skala Rakyat), dan Laku Banget (Lempah Kuning Dalam Kaleng Bangka Tengah).

 

Kunjungan pertama dilakukan ke Desa Pinang Sebatang untuk melihat proses dan aktifitas inovasi Pakan Rakyat oleh tim penilai yang diketuai oleh Prof. Dr. Bustami Rahman yang merupakan salah satu tokoh pendidikan di Babel.

 

Setelah itu tim penilai melakukan kunjungan ke Desa Kurau untuk melihat inovasi Teman Chatting, yaitu inovasi penggemukan kepiting dengan menggunakan crab box apartment, dilanjutkan ke inovasi Dayang Mesra yaitu tambak udang vaname yang digerakkan dengan skala kecil sehingga bisa dijangkau oleh masyarakat. Dalam kesempatan ini, Algafry memanen udang vaname bersama Prof. Bustami Rahman.

 

Algafry mengatakan, inovasi yang dihasilkan ini merupakan bukti keseriusan dari Pemkab dalam mengembangkan inovasi untuk kepentingan masyarakat.

 

“Dari yang kita lihat hari ini, tim penilai sangat antusias terhadap inovasi yang kita jalankan. Ini merupakan bukti bahwa apa yang kita kerjakan ini bukan hal yang sia-sia karena bisa mendapatkan penghargaan dari orang lain,” ujarnya.

 

Melalui inovasi yang dihasilkan ini, Algafry memiliki tujuan agar dapat membuka kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk mengembangkan perekonomian.

 

“Semua yang kita lakukan ini untuk memajukan dan memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui inovasi yang kita gerakkan. Kita memberikan dukungan kepada masyarakat langsung agar kesejahteraan masyarakat kita dapat meningkat,” imbuhnya.

 

Terakhir, tim penilai mengunjungi lokasi inovasi Laku Banget di Kelurahan Arung Dalam, Koba dan disambut langsung oleh Ketua TP PKK Bateng, Eva Algafry. Inovasi ini merupakan produk makanan berupa olahan ikan dalam kaleng yang diproduksi oleh Kelompok pengolah dan pemasar ikan.

 

Ketua Tim Penilai, Prof. Dr. Bustami Rahman, mengaku cukup terkesan dengan inovasi yang dimiliki oleh Pemkab Bateng sehingga mampu mendominasi 10 besar penilaian KIPP tingkat provinsi Babel tahun 2023.

 

“Saya sangat mengapresiasi apa yang dikerjakan Pak Bupati bersama Dinas Perikanan. Ini hal yang luar biasa karena setelah kita tinjau langsung ke lokasi semua sangat baik pelaksanaannya dan dapat memberikan peran ke masyarakat secara langsung. Pertahankan kelanjutan inovasi ini agar dapat menghasilkan manfaat secara terus-menerus kepada masyarakat,” harapnya.

 

Sementara itu Ketua TP PKK Bateng, Eva Algafry, berharap inovasi yang ada dapat terus dikembangkan kedepannya dan penilaian yang diberikan akan mendapatkan hasil yang baik.

 

“Kita berharap kedepan ada perkembangan lebih lanjut, ya, contohnya lempah kuning dalam kaleng ini. Kita akan berusaha mempersiapkan rumah produksi untuk meningkatkan lagi produksinya agar bisa kita distribusikan lebih banyak lagi. Yang penting bagaimana kualitasnya bisa dijaga karena produk ini memiliki potensi yang luar biasa,” ujar Eva.