Berikan Pemahaman Bahaya Rabies Kepada Siswa SD Lubuk Besar Lewat KIE Zoonosis
LUBUK BESAR – Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Bangka Tengah menggelar KIE Zoonosis (Komunikasi, Informasi dan Edukasi Penyakit Rabies), bertempat di SD Negeri 15 Lubuk Besar, Dusun Nadi Desa Perlang, Kamis (02/11/2023).
Algafry Rahman selaku Bupati Bangka Tengah yang membuka secara resmi kegiatan ini, menjelaskan kepada anak-anak bahwa Rabies merupakan penyakit zoonosis yang menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan kematian.
Informasi dari Kementerian Kesehatan RI menyampaikan bahwa angka kematian akibat rabies di Indonesia masih cukup tinggi yakni 100-156 kematian per tahun, dengan tingkat kematian hampir 100%. Sekitar 98% kasus rabies ditularkan melalui gigitan anjing, 2% dari kucing dan hewan penular rabies lainnya.
“Hal ini menggambarkan bahwa rabies masih jadi ancaman bagi kesehatan masyarakat, dan menjadikan salah satu penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS) yang diprioritaskan untuk dikendalikan di Indonesia,” jelasnya.
Melihat tingginya kasus rabies di Indonesia, maka pencegahan dan pengendalian zoonosis rabies memerlukan peran anak-anak.
“Kegiatan KIE zoonosis yang kita laksanakan di SD N 15 Lubuk Besar ini, sebagai upaya pencegahan dan pengendalian zoonosis rabies di Kepulauan Bangka Belitung khususnya di Bangka Tengah. Anak-anak perlu diberikan pemahaman tentang penyakit zoonosis rabies, pencegahan, tata cara penanganan luka dan pelaporan jika terdapat kasus gigitan hewan pembawa rabies (HPR),” tuturnya.
Diharapkan Algafry, kegiatan KIE ini dapat meningkatkan pengetahuan anak-anak tentang zoonosis rabies sehingga nantinya dapat membantu menyebarluaskan informasi pada teman-temannya.
“Saya harap anak-anak sekalian dapat mengikuti kegiatan ini dengan aktif dan seksama, karena di akhir acara ada sesi Pemilihan Dokter Hewan Cilik Bangka Tengah 2023,” ujar Bupati menyemangati anak-anak.
Selaku pemakarsa, Dian Akbarini, Kepala DPKP Bateng mengatakan pihakya memilih SD Negeri 15 Lubuk Besar sebagai tempat sosialisasi karena masih banyak hewan anjing liar yang berkeliaran di kawasan sekolah.
“Berdasarkan survei para dokter hewan, di Dusun Nadi ini termasuk banyak anjing liarnya, bahkan ada anjing yang masuk ke kawasan sekolah, maka kita harapkan dengan adanya sosialisasi ini dapat memberikan ilmu dan pemahaman kepada anak-anak tentang bahaya Rabies ini,” tegasnya.
Tinggalkan Balasan