Saksi Sejarah Pengasingan Bung Karno kini Tutup Usia
MUNTOK — Salah seorang saksi sejarah saat Bung Karno diasingkan Belanda di Pulau Bangka pada tahun 1948 sampai 1949, R.A. Hj. Indrawati dikabarkan telah meninggal dunia di usia ke-92 tahun, di RS KIM Pangkalpinang, Senin (3/1/2022) kemarin.
Mendapat kabar tersebut, Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung serta semua unsur turut berduka yang mana telah meninggalnya Ibunda dari Dirjen Minerba Kementerian ESDM RI, Ridwan Djamaluddin.
Dahulu Almarhumah RA Indrawati merupakan warga Muntok, Henni Widiastuti yang merupakan sang cucu, mengatakan, dahulu Almarhumah mendapat kepercayaan oleh Bung Karno untuk menemaninya saat-saat makan siang, serta yang mengganti bunga mawar kesukaan Bung Karno selama diasingkan di Pesanggrahan BTW Muntok tersebut.
“Meninggalnya di RS KIM Pangkalpinang pada Senin kemarin sekira pukul 13.09 WIB. Keseharian almarhumah menggantikan bunga mawar merah kesukaan Bung Karno di Pesanggrahan BTW, terus almarhumah juga yang menemani Bung Karno saat makan siang, ” kata Cucu RA Indrawati, Henni Widiastuti, Selasa (4/1/2022).
Selain itu, Penjaga Pesanggrahan BTW Muntok Alfani. menuturkan bahwa almarhumah RA Indrawati lahir pada 22 Oktober 1929. Semasa mudanya pernah menjadi Anggota Palang Merah TKR dan Persatuan Wanita Indonesia (Perwani).
“Dulu waktu mudanya pernah menjadi anggota Palang Merah TKR, dan Persatuan Wanita Indonesia (Perwani),” terang Penjaga Pesanggrahan BTW Muntok Alfani.
Almarhumah selain mendapat kepercayaan untuk menemani setiap makan siang, Alfani mengatakan almarhumah yang diperbolehkan menggantikan tangkai bunga serta diperbolehkan masuk ke ruang kamar.
“RA Indrawati diberi kepercayaan mengurus kamar Bung Karno, ia hanya diperbolehkan masuk dan mengganti beberapa tangkai mawar merah di dalam. Vas bunga tersebut terbuat dari keramik warna biru muda, dan diletakkan di atas meja tulis Bung Karno yang berbentuk persegi empat serta beralaskan kaca,” ujar Penjaga Pesanggrahan BTW Muntok itu.
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman disela-sela keramaian saat melayat, mengungkapkan rasa bangganya kepada R.A. Hj. Indrawati, yang ikut berjuang pada kemerdekaan Indonesia pada saat itu.
“Memang beliau saksi terakhir, makanya ini menjadi momen yang sangat luar biasa di samping putra beliau sangat sukses di Jakarta sebagai Dirjen Minerba dan Ibu Raden Ayu Indrawati juga sebagai pejuang kemerdekaan kita,” kata Erzaldi Rosman.
Pada zuhur 04 Desember 2022 siang ini, diketahui jenazah RA Indrawati disholatkan di Masjid Jami Muntok serta dikebumikan di TPU Keramat Muntok, Kabupaten Bangka Barat.
Tinggalkan Balasan