MUNTOK – Banjir rob akibat tingginya pasang air laut kembali menggenangi pemukiman warga di Kelurahan Tanjung, Kabupaten Bangka Barat pada Rabu, (5/01/2021). Akibatnya, puluhan rumah warga pun terendam banjir.

“Banjir Rob yang terjadi di tanjung limbung ait muli masuk selitar pukul 6.30 wib naik itu sampai pasang tertingginya pukul 9.23 wib tinggi banjir kisaran selutut orang dewasa.” kata BPBD Bangka Barat, Ahmad Nursyand.

Untuk tinggi pasang air laut pada hari ini, Ahmad Nursyandi mengungkapkan berdasarkan data pihaknya terpantau sekitar 4,2 meter, sedangkan esok hari hingga beberapa hari kedepan yaitu terpantau 4.1 meter.

“Banjir ini seperti kemaren persis sama dengan tinggi pasang air laut 4,2 meter dan untuk besok kisaran 4,1 meter kemudian lusa 3,9 meter, jadi ini saya sudah meminta kepada seluruh warga agar siaga selama dua sampai tiga hari ke depan,” jelasnya.

Ahmad Nursyandi mengatakan banjir rob yang sering terjadi di Kampung Libung ini di setiap tahunnya, dimana juga sesuai arahan Bupati Bangka Barat penyelesaian dilakukan dengan beberapa alternatif.

“Sesuai arahan pak bupati dan wakil bupati kemaren ada beberapa alternatif penyelesaian karena kejadian ini sering berulang terus, karena sesuai dengan geografis posisi perumahan tersebut lebih rendah dibandingkan laut. Ke depan juga ada beberapa alternatif yang akan memasang beberapa pintu disambungan air, serta di wilayah tanjung tengah akan kita pasang giobag atau tanggulnya akan kita tinggikan lagi, ada juga alternatif lain yang mana akan merelokasi warga namun masih dalam kajian,” terangnya.

Selain itu, Nursyandi membeberkan beberapa alternatif yang masih dalam kajian dan menyesuaikan dengan kondisi lingkungan setempat dan dalam penyesuaian terhadap permukiman warga.

“Bukan upaya yang mudah untuk merelokasikan, jadi harus ada alternatif lokasinya, kemudian harus membuat kesepakatan dengan warga serta bagaimana pembangunan rumahnya kedepan. Jadi untuk beberapa artenatif ini masih kita kaji mana yang cocok dan yang pas, disesuaikan dengan kondisi keuangan daerah.” katanya.

Salah satu warga Tanjung/ Limbung di RT, Bambang (41) mengungkapkan bahwa air mulai masuk pada pukul 08.00 WIB dan sampai puncak pada pukul 09.00 WIB.

“Hari ini air mulai masuk pada pukul 8.00 bertahap dan mulai puncaknya pada pukul 9.00 wib. Ini sampai besok namun makin lambat masuknya kalau sekarang masuk pukul 8 besok masuk sekitar pukul 9 semakin hari semakin lambat masuknya. Banjir ini sudah sering masuk setiap tahun,” ujarnya.

“Aduh setiap tahun ini udah mengalami banjir, dari kami masih kecil udah banjir, namun belum ada tindakan dari pemerintah, entah permukiman kedepannya mau dipindah ke atas apa mau dijadikan kolam tempat ini,” lanjut warga tersebut.