BANGKA BARAT, BERITABANGKA.COM – PT Timah Tbk kembali mendukung pembangunan Rumah Adat Setana Jering Amantubillah di Desa Pelangas, Kecamatan Simpang Teritip, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Bantuan dari PT Timah Tbk untuk pembangunan Telatar Rumah Adat Setana Jering ini diterima Imam Setana Jering Amantubillah Dato’ Sardi Al Palangsi, Jum’at (18/8/2023).

Bantuan dari PT Timah Tbk untuk Setana Jering merupakan salah satu komitmen Anggota holding industri pertambangan MIND ID untuk mendukung pelestarian adat istiadat masyarakat di wilayah operasional perusahaan.

Imam Setana Jering Amantubillah Dato’ Sardi Al Palangsi mengatakan, sejak awal pembangunan Setana Jering, PT Timah kerap menyalurkan bantuan untuk mendukung pembangunannya.

Ia menilai, PT Timah Tbk merupakan salah satu perusahaan yang sangat peduli dengan adat istiadat serta budaya masyarakat.

“Dari awal kami membangun rumah adat selalu dibantu oleh PT Timah. Bantuan kali untuk membangun Telatar adat, dimanfaatkan untuk kegiatan adat yang digunakan masyarakat adat maupun umum,” katanya.

Pihaknya, kembali mengapresiasi bantuan dari PT Timah Tbk yang telah membantu mereka.

“Kami ucapkan terima kasih, mudah-mudahan pembangunan telatar adat cepat selesai. Semoga PT Timah semakin maju, sukses selalu sehingga bisa membantu masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Camat Simpang Teritip Samsuri mengapresiasi kepedulian PT Timah Tbk dalam membantu masyarakat adat di wilayah mereka.

“Setiap kegiatan adat di Simpang Teritip PT Timah memberikan bantuan. Tidak hanya pelestarian adat tapi juga bantuan sosial lain seperti pembangunan tempat ibadah, bantuan untuk warga sakit, dan masih banyak lagi,” katanya.

Senada, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bangka Barat Muhamad Ali mengapresiasi peran PT Timah mendukung pariwisata dan kebudayaan di Bangka Barat.

“Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bangka Barat mengapresiasi bantuan PT Timah mendukung Pariwisata dan kebudayaan Bangka Barat. Memajukan suatu daerah dibidang apapun bukan hanya tugas Pemerintah Daerah saja, tetapi semuanya harus terlibat dan berkontribusi, baik Pemerintah, Stakeholder, Perusahaan, media dan juga warga Bangka Barat,”jelasnya. (*)