TOBOALI, BERITABANGKA.COM – Herman Susanto selaku kuasa hukum dari keluarga pasien atas nama Solha (klien), menyatakan kasus dugaan malpraktik di RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Bangka Selatan tetap berlanjut sesuai perundang undangan berlaku, Kamis (21/9/2023).

“Kita mulai mengumpulkan data-data dan proses hukum kita lanjutkan, dari kemarin (Rabu, 20 September 2023) saya ambil alih kasus ini, dan pihak keluarga serta pihak RSUD ingin bermediasi seperti apa endingnya,” ujar Herman Susanto dikonfirmasi melalui WhatsApp, Kamis (21/9).

Penguatan bukti yang ada, akan ditindak lanjuti mengingat prihal tersebut sangat berpengaruh pada pelayanan kesehatan kedepan.

Tak hanya itu menurutnya, segala bentuk langkah dari pihak kepolisian akan dikawal olehnya, sesuai tupoksinya sebagai kuasa hukum keluarga pasien (klien).

“Itu laporan mereka (klien) sudah masuk ke Polres dan tentunya akan kita kawal sampai tuntas dan terang benderang ,” tukasnya.

Ia pun tak menampik, apabila pelanggaran kode etik ditemukan dan tidak menemukan jalan keluar atas kasus tersebut, besar kemungkinan mengarah pada proses hukum pidana.

Herman Susanto berharap, atas insiden ini pihak RSUD Bangka Selatan dapat berbenah lebih baik lagi kedepannya dalam pelayanan.

Sebelumnya diinformasikan, nasib tidak beruntung menimpa seorang pasien bernama Solha Warga Sukadamai, Toboali. Ia meninggal dunia usai menjalani operasi bedah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangka Selatan.

Diketahui, pasien meninggal pada tanggal 16 September 2023 kemarin. Keluarga pasien menduga adanya malpraktek yang dilakukan oleh oknum dokter bedah RSUD Bangka Selatan.

Nadia selaku anak pasien menjelaskan, pada tanggal 13 September 2023 lalu, ibundanya (pasien meninggal dunia) datang ke rumah sakit (RSUD Bangka Selatan) hanya untuk mengobati benjolan seperti bisul yang ada di punggung. Setiba di rumah sakit, pihak RSUD langsung menyarankan untuk melakukan operasi terhadap pasien tersebut.

“Atas penjelasan pihak RSUD, kita menyetujui untuk dilakukan operasi pada tanggal 14 September 2023 sekitar pukul 09.00 WIB, dan selesai operasi sekitar pukul 11.30 WIB,” kata Nadia.

“Namun setelah melakukan operasi, pasien tidak sadarkan diri, lalu dihari berikutnya pada tanggal 15 September 2023 pasien langsung ditangani oleh dokter dan dibawa ke ruang ICU hingga lusanya dinyatakan meninggal dunia,” ungkap Nadia.

Menurut Nadia, kondisi orang tuanya pada saat sebelum dioperasi dan sesudah dioperasi berbeda.

“Pada saat itu orang tua saya datang ke rumah sakit dalam keadaan sehat dan fresh (segar bugar). Awalnya cuma mau ngecek benjolan yang ada di punggung. Tapi setelah operasi, orang tua saya tidak sadarkan diri sampai meninggal dunia,” ujar Nadia, Senin (18/9/2023).

Nadia membeberkan, pada saat melakukan operasi pasien hanya ditangani oleh dokter bedah tanpa didampingi oleh dokter anestesi.

Tidak terima atas kejadian itu, Nadia langsung melaporkan pihak RSUD Basel ke Polres Bangka Selatan, dengan laporan dugaan terjadinya malpraktik terhadap ibunya.

“Tadi siang (Senin, 18 September 2023) saya telah melaporkan hal tersebut ke Polres Bangka Selatan, namun laporan belum diterima. Tapi sudah ditanggapi oleh pihak Polres Basel, karena masih menunggu surat rekam medis baru bisa diproses,” ungkap Nadia.