Alami Peningkatan 70 % Kasus DBD Di Muntok
BERITA BANGKA.COM, MUNTOK — Drastis alami peningkatan sebanyak 112 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terjadi di Bangka Barat. Yang terlansir dari data di RSUD Sejiran Setason Muntok, terhitung dari Bulan Januari hingga awal Desember 2021. Senin, (06/12/2021).
Plt. Direktur RSUD Sejiran Setason, Muntok, dr. Rudi Faizul, mengatakan hingga saat ini data tertulis sekitar 70 persen pasien yang menjalankan rawat inap, merupakan pasien DBD.
“Ada 112 kasus demam berdarah, yang diketahui tersebar se-Kabupaten Bangka Barat, untuk di tahun 2021 dari bulan januari sampai Desember. Ada 30 kasus yang dirawat di RSUD Sejiran Setason, kemudian terpusat di Kecamatan Muntok terdapat sekitar 70 persen,” kata Plt. Direktur RSUD Sejiran Setason Muntok, dr. Rudi Faizul, kepada berita bangka.com, diruang kerjanya. (6/12).
Sementara itu, dr. Rudi Faizul menjelaskan, terhitung semenjak Januari 2021 hingga kini, sudah ada dua pasien yang meninggal dunia akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) tersebut. Dan potensi tinggi angka terpapar DBD berada di Desa Belo Laut.
“Untuk di Muntok, di Kelurahan Keranggan, Kelurahan Menjelang, dan Desa Belo Laut disitu yang paling banyak. Dan sudah ada kematian dua anak terjadi, sehingga ada potensi akan terjadi KLB wabah demam berdarah,” tukasnya.
Dia menghimbau kepada masyarakat agar selalu menjaga kebersihan lingkungan agar jentik nyamuk penyebar virus DBD bisa di minimalisir.
“Saya menghimbau kepada masyarakat agar selalu menjaga lingkungan tetap bersih, menguras bak mandi, menanam kaleng bekas serta, dimana potensi sarang nyamuk yang biasa berkembang biak dapat di hilangkan,” imbuhnya.
Terpisah, salah satu orangtua pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) Nia, yang merupakan Warga Air Belo Laut, Kecamatan Muntok, menuturkan bahwa anaknya sudah lima hari dirawat di RSUD Sejiran Setason Muntok. Dan berharap cukup keluarga mereka yang kena DBD. Jangan sampai terkena terhadap keluarga-keluarga lainnya.
“Anak saya Heza (13) sekolah kelas 2 SMP sudah lima hari dirawat disini, dia muntah-muntah terus. Ini pertama kali anak saya terkena demam berdarah, saya berharap, cukup anak saya yang kena DBD, dan untuk warga lain selalu memperhatikan pencegahan dengan menjaga lingkungan tinggal tetap bersih, terapkanlah Menutup, Menguras, dan Mengubur (3M) itu saja,” kata Nia (06/12).
Tinggalkan Balasan