Indonesia tidak sendiri dalam menghadapi pandemi Covid-19. Menurut Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, banyak negara di dunia sedang menghadapi defisit yang melebar seperti Indonesia.

Dalam situasi seperti ini, Indonesia dan negara lain bisa saling belajar dalam reformasi dan riset di bidang anggaran. Hal tersebut diungkapkan Menkeu pada pertemuan Public Financial Management Multi Donor Trust Fund (PFM MDTF) III secara virtual, Rabu, (11/11).

“Situasi seperti ini saya kira di banyak negara bisa saling belajar. Untuk Indonesia, karena kebijakan kita yang menyikapi isu reformasi keuangan publik sebagai salah satu isu prioritas, reformasi dan penelitian lebih penting dalam situasi seperti ini,” kata Menkeu.

Dari sisi pendapatan, Menkeu berharap Multi Donor Trust Fund dapat terus mendukung upaya reformasi di bidang perpajakan yang selama ini dilakukan. Menkeu yakin diskusi pada pertemuan PFM MDTF dapat memberikan saran kebijakan dan pengetahuan.

“Sehingga kami mendapatkan apa yang disebut sebagai model bisnis yang dapat kami kembangkan dan sepakati agar manfaat maksimal dari PFM MDTF ini efektif agar kami dapat terus meningkatkan dan mereformasi sisi pendapatan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Menkeu menegaskan bahwa peningkatan kualitas belanja sangat sangat penting. Bukan hanya penyampaiannya, tetapi juga konsistensi karena belanja pemerintah melalui banyak jalur, dari Pemerintah Pusat hingga Pemerintah Daerah yang membutuhkan banyak koordinasi.