Walikota Pangkalpinang Maulan Aklil (Molen) sambut baik aksi demo yang berlangsung di Gedung Walikota Pangkalpinang, Kamis (12/11/20).

Aksi yang dilakukan oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pangkalpinang itu terkait ambruknya Jembatan Gantung (Jerambah Gantung) Air Kerabut yang diketahui menggunakan APBD Kota Pangkalpinang dengan nomor kontrak 01/SP/APBD/PUPR/2020 dengan harga kontrak sebesar Rp 25.980.529.000.

Dalam aksi itu, PMII Pangkalpinang meminta Walikota Pangkalpinang untuk mempertanggungjawabkan serta menjelaskan kasus ambruknya Jerambah Gantung Air Kerabut berdasarkan data yang lengkap dan dipublikasikan kepada masyarakat Pangkalpinang.

Selain itu masa juga meminta Walikota untuk membentuk Tim Khusus yang mempunyai kompetensi untuk menguji bahan-bahan pada pekerjaan proyek jerambah gantung tersebut.

Kemudian massa juga meminta Walikota dan DPRD Kota Pangkalpinang untuk mendesak kejaksaan dalam proses investigasi. Dan massa juga meminta Walikota untuk memanggil pimpinan perusahaan agar mempertanggungjawabkan pasca robohnya jembatan itu.

Dan mereka juga meminta BPK RI Perwakilan Babel mengaudit anggaran kegiatan tersebut.

Menanggapi hal itu, Walikota Pangkalpinang, Maulan Aklil (Molen) menyampaikan bahwa terkait ambruknya Jerambah Gantung Air Kerabut itu pihaknya belum melakukan pembayaran. Demikian juga kata Molen untuk hal kerugian negara juga belum ada.

“Ambruknya jerambah gantung bukan kalian saja yang kecewa namun saya juga pasti kecewa. Belum digunakan jembatan tersebut sudah ambruk,” kata Molen dihadapan para aksi massa.

Akibat dari peristiwa ini kata Molen mari bersama-sama untuk mengambil hikmahmya. “Coba kita lagi meresmikan tiba-tiba jembatan tersebut ambruk. Pasti terdapat banyak korban dari peristiwa itu,” sebutnya.

Oleh karena itu, terkait aksi demo yang dilakukan oleh PMII Pangkalpinang ini sangat-sangat setuju artinya mereka snagat cinta pembangunan di kota Pangkalpinang.

“Yang pasti kita bersama-sama kejar dan kawal Kontraktornya biar mereka segera selesaikan ini, karen ini uang rakyat. Apapun itu mereka harus selesaikan pekerjaan itu,” katanya.