Kurikulum SMK akan Disesuaikan dengan Kebutuhan Industri
Menurutnya, kurikulum di SMK memberikan banyak pembelajaran yang membangkitkan kompetensi siswa. Seperti peningkatan soft skill yang dapat digunakan dalam dunia kerja.
“Pemimpin itu tidak hanya punya technical skill, tapi juga harus punya soft skill, leadership dan managerial. Itu yang buat mereka jadi pemimpin. Mau menggunakan ilmu vokasi ataupun akademik, keduanya butuh soft skill. Jadi pemimpin bisa saja dari vokasi,” kata Wikan.
Wikan meminta para orang tua untuk memberikan kebebasan kepada anaknya dalam menentukan sekolah termasuk jika anaknya memutuskan melanjutkan pendidikan ke SMK.
Menurutnya, banyak kompetensi yang hadir saat ini seiring dengan pekerjaan baru dan SMK dapat memberikan wadah pembelajaran bagi kompetensi baru tersebut.
“Kalau orang tua anak-anak SMP masih beranggapan bahwa SMK itu masih seperti masa lalu itu salah. Masuk ke SMK itu bisa lanjut ke D4 atau Sarjana Terapan bisa sampai ke S2 Terapan,” tuturnya.
Wikan menambahkan, orang tua perlu diberi wawasan bahwa masa depan itu perubahannya akan sangat luar biasa. Banyak kompetensi baru yang lahir, job-job baru yang lahir.
Untuk mencapai hal tersebut, kolaborasi yang terbentuk antara pendidikan vokasi dengan dunia industri dan dunia kerja (IDUKA) harus sampai hingga tahap “menikah”. (Denty.A/Aline.R)
Sumber: kemdikbud.go.id
Tinggalkan Balasan