KOBA – Puluhan warga Desa Penyak, kecamatan Koba, Bangka Tengah beramai-ramai datangi kamp tambang PT. MSP yang berada di Desa tersebut, Selasa (11/01/2022).

Massa yang di sinyalir sebagai penambang diwilayah tersebut, berjumlah puluhan saat menggruduk PT. MSP dan menuntut PT. MSP menghentikan aktifitasnya dan angkat kaki dari desa Penyak.

Akibat dari kemarahan warga beberapa aset kamp PT. MSP di bakar dan dirusak oleh massa penambang tersebut.

Kepala Desa Penyak, Sapawi membenarkan kejadian tersebut dan menyebutkan aksi tersebut dilakukan secara spontan oleh warganya yang merupakan penambang di wilayah tersebut.

“Aksi warga ini dilakukan secara spontan karena warga menilai banyak janji perusahaan ini tidak diselesaikan,”ungkapnya pada Selasa malam (11/01/2022).

Ia juga mengatakan selain janji yang banyak tidak di tepati PT. MSP juga membeli biji timah penambang dengan harga dibawah pasaran saat ini.

“Uang hasil jual beli timahnya juga tidak langsung di bayar melainkan harus menunggu dua hingga tiga hari, itu juga yang sering menjadi keluhan warga,”ungkapnya

Sapawi menyampaikan bahwa masalah ini sudah lama terjadi dan mungkin saat ini kesabaran warga sudah habis.

“Banyaklah permasalahan yang terjadi, dari masalah harga timah, masalah jalan, masalah retribusi mungkin hal itu membuat warga marah,” ungkapnya

Ia pun mengatakan untuk keterangan lebih jelasnya, besok (Rabu) akan ada audiensi di kantor Bupati Kabupaten Bangka Tengah.

“Besok akan ada audiensi yang di undang tokoh masyarakat, tokoh agama, kolektor timah an pihak perusahaan dan InsyaAllah kita hadir,”tandasnya (Doni)