Jembatan Sungai Nyire Rusak, Warga Soroti Aktivitas Kendaraan Berat Milik Pengusaha Tambang
BERITABANGKA.COM – Jembatan Sungai Nyire, yang menjadi penghubung vital antara tiga desa di dua kecamatan di Bangka Selatan, dilaporkan rusak parah setelah sering dilalui truk tronton pengangkut alat berat milik seorang pengusaha tambang bernama Aho. Kerusakan ini telah menyebabkan gangguan aktivitas warga yang mengandalkan jembatan tersebut sebagai jalur utama.
Berdasarkan keterangan warga, kerusakan pada jembatan mulai terjadi beberapa bulan lalu, tepat setelah kendaraan berat tersebut sering melintas. “Jembatan ini dulunya kuat, tapi sejak dilalui kendaraan besar, kondisinya makin parah. Sekarang, akses kami terganggu,” ungkap salah seorang warga, Hen.
Protes Warga yang Belum Direspons Maksimal
Warga setempat mengaku sudah melayangkan protes terkait kerusakan ini sejak awal kejadian. Namun, hingga kini, belum ada perbaikan yang dilakukan secara nyata. “Kami sudah sampaikan keluhan sejak beberapa bulan lalu, tetapi responsnya lambat. Baru sekarang ada pembahasan soal perbaikan, itu pun setelah pihak DPRD datang ke lokasi,” ujar Arman masyarakat setempat.
Kedatangan anggota DPRD Bangka Selatan ke lokasi jembatan beberapa waktu lalu menuai kritik dari warga. Mereka menilai kunjungan tersebut lebih berkesan sebagai ajang pencitraan daripada solusi konkret. “Mereka datang, berfoto, dan bicara perbaikan, tapi sampai sekarang belum ada tindakan nyata. Kami butuh aksi, bukan janji,” tegas salah satu warga lainnya.
Dampak Kerusakan terhadap Aktivitas Warga
Kerusakan jembatan Sungai Nyire telah membawa dampak besar bagi warga di tiga desa yang bergantung pada jalur tersebut. Aktivitas ekonomi, pendidikan, dan kebutuhan sehari-hari terganggu karena sulitnya akses. Warga kini terpaksa mencari jalur alternatif yang lebih jauh, sehingga menambah waktu dan biaya perjalanan.
“Jembatan ini penting untuk kami. Anak-anak ke sekolah, pedagang ke pasar, semua lewat sini. Kalau rusak begini, kami kesulitan. Kami harap pemerintah segera mengambil tindakan,” ungkap seorang pedagang lokal.
Warga berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah konkret untuk memperbaiki jembatan. Selain itu, mereka juga meminta pengawasan ketat terhadap penggunaan infrastruktur publik oleh kendaraan berat agar kejadian serupa tidak terulang.
“Kami ingin perbaikan segera dilakukan, bukan sekadar wacana. Kalau dibiarkan, kerusakan ini bisa semakin parah dan membahayakan,” kata seorang warga.
Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pengusaha tambang terkait dugaan keterlibatan kendaraannya dalam kerusakan jembatan tersebut. Sementara itu, pemerintah daerah menyatakan akan memprioritaskan pembangunan kembali jembatan Sungai Nyire pada tahun ini.
Kerusakan jembatan Sungai Nyire menjadi pengingat akan pentingnya menjaga infrastruktur publik dari aktivitas yang tidak sesuai kapasitas. Warga berharap, peristiwa ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih bertanggung jawab terhadap fasilitas umum yang menjadi penopang kehidupan masyarakat. (*)
Tinggalkan Balasan