BERITABANGKA.COM – Kapolda Kalimantan Selatan (Kalsel) Irjen Rosyanto Yudha Hermawan tengah menjadi perbincangan publik setelah unggahan anaknya, Ghazyendha Aditya Pratama, viral di media sosial. Ghazyendha diduga melakukan flexing atau pamer kekayaan setelah membagikan momen perayaan ulang tahun sang ayah yang tampak digelar secara mewah.

Akun X @intinyadeh menjadi salah satu yang menyoroti unggahan Ghazyendha. Dalam postingannya, ia membagikan tangkapan layar ucapan ulang tahun yang diunggah Ghazyendha untuk Irjen Rosyanto. Perayaan ulang tahun tersebut tampak berlangsung di sebuah gedung megah, yang kemudian mengundang kritik dari warganet.

Tak hanya itu, Ghazyendha juga dikritik karena kerap menunjukkan gaya hidup glamor di media sosial. Akun X tersebut bahkan mengunggah bukti bahwa Ghazyendha pernah membagikan tangkapan layar transaksi perbankannya yang menunjukkan transfer senilai Rp1 miliar serta foto dirinya menaiki jet pribadi.

“Anaknya Kapolda Kalsel post foto acara syukuran ultah ayahnya, dirayain di gedung. Banyak dikritik, acara seremonial kan lagi jadi target ‘efisiensi’ pemerintah (anggaran Polri nggak termasuk yang dipangkas). Si anak juga share m-banking-nya transfer Rp1 M dan naik private jet,” demikian cuitan akun @intinyadeh yang diunggah pada Senin (3/3/2025).

Menanggapi polemik ini, Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan bahwa perayaan ulang tahun Irjen Rosyanto berlangsung di kantor Polda Kalsel. Ia menegaskan bahwa acara tersebut bukan sekadar perayaan pribadi, melainkan juga bagian dari kegiatan syukuran menjelang bulan Ramadan.

“Kegiatan ulang tahun itu juga merupakan wujud apresiasi dan syukuran yang disampaikan oleh Polda Kalsel, sekaligus persiapan menyambut bulan Ramadan. Acara tersebut juga mengundang masyarakat, termasuk anak yatim piatu,” kata Trunoyudo di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (3/3/2025).

Ketika ditanya apakah Irjen Rosyanto akan diperiksa oleh Propam terkait perayaan tersebut, Trunoyudo tidak memberikan jawaban pasti. Namun, ia menegaskan bahwa Propam selalu berfungsi sebagai pengawas internal dalam menjaga kode etik profesi Polri.

“Propam merupakan garda terdepan dalam menjaga sistem profesional dan kode etik Polri. Segala hal akan dievaluasi secara etis dan disiplin, dengan harapan dapat menjaga profesionalisme institusi,” imbuhnya.

Viralnya unggahan Ghazyendha memicu reaksi di kalangan warganet. Beberapa pihak menilai bahwa sebagai anak pejabat publik, ia seharusnya lebih bijak dalam membagikan kehidupan pribadinya di media sosial, terutama di tengah isu efisiensi anggaran negara.

Di sisi lain, beberapa warganet berpendapat bahwa perayaan ulang tahun dan gaya hidup seseorang merupakan urusan pribadi yang tidak perlu terlalu dipersoalkan, selama tidak melibatkan penyalahgunaan kewenangan atau anggaran negara.

Kasus ini menjadi pengingat bahwa di era digital, setiap unggahan di media sosial bisa berdampak luas dan menimbulkan berbagai interpretasi di mata publik. (*)