Fokus Gubernur untuk Kembalikan Kejayaan Lada di Babel
Pihaknya akan berupaya menanam dan memelihara tanaman lada yang dibagikan meskipun saat ini sudah mulai dilupakan karena harganya tidak stabil.
Sementara Kepala BPTP Balitbangtan Babel, Suharyanto, mengungkapkan salah satu strategi mengantisipasi fluktuasi harga komoditas pertanian adalah dengan tumpangsari.
Namun yang harus diperhatikan adalah jarak tanam dan komoditas yang akan ditumpangsarikan bukan sebagai inang atau vektor hama penyakit tanaman utamanya dalam hal ini lada.
“Tumpangsari lada dengan tanaman legum (kacang-kacangan) juga berpotensi untuk memperbaiki iklim mikro dan sebagai penambat nitrogen,” katanya.
Ia menambahkan, lada juga dapat ditumpangsarikan dengan komoditas perkebunan seperti kopi, dan secara terintegrasi juga dapat dimasukkan ternak sapi / kambing.
“Sehingga kebutuhan pupuk organik tanaman dapat dipenuhi dari limbah ternak baik padat maupun cair. Sedangkan pangkasan hijauan tajar hidup dan limbah kopi dapat dipergunakan sebagai pakan ternak,” papar Suharyanto.
Tinggalkan Balasan